Pemerintah Incar Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer-BioNTech
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah melakukan kerja sama dengan Pfizer , perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan BioNTech, Jerman. Kerja sama itu ihwal produksi dan pengembangan vaksin Covid-19 bagi Indonesia.
"Secara paralel pembicaraan berkesinambungan saat ini juga sedang dilakukan dengan Pfizer yang berasal dari AS dan BioNTech Jerman," ujar Menteri Luar Neger (Menlu) Retno Marsudi , Jakarta, Kamis (31/12/2020).
Menurut Menlu, Indonesia telah menandatangani komitmen supply dari Novavax dengan menggunakan platform protein sub unit rekombinan yang berasal dari AS sebesar 50 juta dosis. Kemudian dengan AstraZeneca platform viral vector dari Inggris sebanyak 50 juta dosis vaksin.
( )
Untuk Novavax, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), telah mengamankan lebih banyak dan ragam pasokan vaksin Covid-19 dengan melakukan penandatanganan kesepakatan.
Bio Farma juga akan mendatangkan vaksin tambahan dari Sinovac dan memperkuat kesiapan produksi vaksin dengan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan POM.
Selain itu, anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk juga menandatangani perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis. Sementara, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, menandatangani perjanjian pembelian vaksin AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.
Perjanjian masing-masing telah ditandatangani di kesempatan terpisah oleh perwakilan Novavax, dan AstraZeneca. Selain itu, fasilitas produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma mendapat sertifikat CPOB atau Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan POM, yang diserahkan Kepala Badan POM Penny K. Lukito kepada Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir.
( )
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut, dengan kebutuhan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia, sangat penting untuk mengamankan pasokan vaksin dari berbagai pengembang vaksin di dunia.
Bio Farma siap mendukung upaya tersebut dengan menyiapkan ketersediaan dan beragam pasokan vaksin dari perusahaan-perusahaan yang disetujui pemerintah.
Keberagaman vaksin tidak hanya dari sisi asal pengembang, namun juga kriteria dan rentang penerimanya, untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.
"Secara paralel pembicaraan berkesinambungan saat ini juga sedang dilakukan dengan Pfizer yang berasal dari AS dan BioNTech Jerman," ujar Menteri Luar Neger (Menlu) Retno Marsudi , Jakarta, Kamis (31/12/2020).
Menurut Menlu, Indonesia telah menandatangani komitmen supply dari Novavax dengan menggunakan platform protein sub unit rekombinan yang berasal dari AS sebesar 50 juta dosis. Kemudian dengan AstraZeneca platform viral vector dari Inggris sebanyak 50 juta dosis vaksin.
( )
Untuk Novavax, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), telah mengamankan lebih banyak dan ragam pasokan vaksin Covid-19 dengan melakukan penandatanganan kesepakatan.
Bio Farma juga akan mendatangkan vaksin tambahan dari Sinovac dan memperkuat kesiapan produksi vaksin dengan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan POM.
Selain itu, anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk juga menandatangani perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis. Sementara, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, menandatangani perjanjian pembelian vaksin AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.
Perjanjian masing-masing telah ditandatangani di kesempatan terpisah oleh perwakilan Novavax, dan AstraZeneca. Selain itu, fasilitas produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma mendapat sertifikat CPOB atau Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan POM, yang diserahkan Kepala Badan POM Penny K. Lukito kepada Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir.
( )
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut, dengan kebutuhan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia, sangat penting untuk mengamankan pasokan vaksin dari berbagai pengembang vaksin di dunia.
Bio Farma siap mendukung upaya tersebut dengan menyiapkan ketersediaan dan beragam pasokan vaksin dari perusahaan-perusahaan yang disetujui pemerintah.
Keberagaman vaksin tidak hanya dari sisi asal pengembang, namun juga kriteria dan rentang penerimanya, untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.
(ind)