Awas Rupiah Melemah di Tengah Penantian Siapa Pemegang Kendali Senat AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dollar Amerika Serikat (USD). Hal itu seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus covid-19.
(Baca Juga: Kesempatan Rupiah, Fed Diproyeksi Tahan Suku Bunga Bikin Dolar AS Tertekan )
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan selain itu, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil Senat negara bagian Georgia. Sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dollar AS sampai hasil keluar.
"Hasil pemilu ini sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat," kata Ariston di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
(Baca Juga: Wall Street Berakhir Lebih Tinggi Saat Perhatian Investor Tertuju ke Georgia )
Bila demokrat memegang kendali di Senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko. "Potensi rupiah di kisaran Rp13.900 hingga Rp13.980 per USD," tandasnya.
Di sisi lain saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada hari Selasa, waktu setempat di tengah gelombang perdagangan, karena investor memanfaatkan kemerosotan sesi sebelumnya untuk membelinya kembali. Hal ini menjelang hasil pemilihan di negara bagian Georgia, yang akan menentukan keseimbangan kekuasaan di Washington.
(Baca Juga: Kesempatan Rupiah, Fed Diproyeksi Tahan Suku Bunga Bikin Dolar AS Tertekan )
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan selain itu, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil Senat negara bagian Georgia. Sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dollar AS sampai hasil keluar.
"Hasil pemilu ini sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat," kata Ariston di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
(Baca Juga: Wall Street Berakhir Lebih Tinggi Saat Perhatian Investor Tertuju ke Georgia )
Bila demokrat memegang kendali di Senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko. "Potensi rupiah di kisaran Rp13.900 hingga Rp13.980 per USD," tandasnya.
Di sisi lain saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada hari Selasa, waktu setempat di tengah gelombang perdagangan, karena investor memanfaatkan kemerosotan sesi sebelumnya untuk membelinya kembali. Hal ini menjelang hasil pemilihan di negara bagian Georgia, yang akan menentukan keseimbangan kekuasaan di Washington.
(akr)