(Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jawa-Bali Berlaku Hari Ini Bikin Kurs Rupiah Loyo )
Pasalnya ada sektor tertentu yang sebenarnya bukan klaster dan sektor ini harus diperbolehkan hidup agar ekonominya jalan. "Nah kalau ekonominya tidak jalan daya beli tidak ada, maka dampaknya ke masyarakat juga. Artinya ekonomi tidak bisa memberikan penghidupan bagi masyarakat. Itu yang harus di pikirkan," katanya di Jakarta, Senin (11/1/2021).
Dia juga memandang, sektor sektor seperti sektor hotel, restoran, penerbangan dan pariwisata merupakan sektor terdampak sangat besar akibat pandemi sehingga harus diperlakukan berbeda untuk sektor ini. "Ini harus dikasih dukungan over all agar mereka bisa recovery dan tidak bangkrut. Kalau bangkrut akan menyulitkan kita semua," ujar Sutrisno.
Baca Juga:
(Baca Juga: Duh Gusti! Bisnis Hotel Babak Belur Nunggu Vaksinasi )
Tetapi sektor-sektor yang dampaknya mungkin netral bahkan positif seperti farmasi, kesehatan dan telekomunikasi tentu perlakuannya berbeda dimana mereka cukup diberikan iklim yang memungkinkan bisnis lanjut sehingga bisnis mereka akan lebih baik.
"Pengusaha juga mengingingkan jangan suka pukul rata sektor-sektor yang masih bisa jalan dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Ini saya kira harus bisa diperhatikan semua agar bisa berjalan mulus," tandasnya.
Lihat Juga: Pecinta Ikatan Cinta, Wajib Ikuti Ajang Pencarian Bakat Online dan Dapatkan Puluhan Juta Rupiah
(akr)