Kuartal I/2020, Ekonomi China Terkontraksi 6,8%
loading...
A
A
A
BEIJING - Ekonomi China mengalami kontraksi sebesar 6,8% pada periode Januari-Maret dibanding tahun sebelumnya, yang menjadi penurunan pertama dan terbesar sejak setidaknya tahun 1992.
Dilaporkan Reuters, Jumat (16/4/2020), anjloknya pertumbuhan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu terjadi akibat dampak wabah virus corona, yang menyebabkan tutupnya pabrik, pusat transportasi dan pusat-pusat perbelanjaan.
Saat ini, hal yang sama tengah terjadi di negara-negara lain dan telah menghancurkan perdagangan global. Pertumbuhan minus ini mengindikasikan pemulihan ekonomi China kemungkinan butuh waktu lama.
Kontraksi ini lebih besar dari perkiraan 6,5% yang dikeluarkan para analis dalam jajak pendapat Reuters dan membalikkan kondisi ekspansi sebesar 6% yang terjadi pada kuartal IV/2019 lalu.
Biro Statistik Nasional menyebutkan, pada basis kuartal ke kuartal, produk domestik bruto (PDB) China turun 9,8% dalam tiga bulan pertama tahun ini, yang dibandingkan dengan ekspektasi kontraksi 9,9% dan pertumbuhan 1,5% pada kuartal sebelumnya.
Dilaporkan Reuters, Jumat (16/4/2020), anjloknya pertumbuhan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu terjadi akibat dampak wabah virus corona, yang menyebabkan tutupnya pabrik, pusat transportasi dan pusat-pusat perbelanjaan.
Saat ini, hal yang sama tengah terjadi di negara-negara lain dan telah menghancurkan perdagangan global. Pertumbuhan minus ini mengindikasikan pemulihan ekonomi China kemungkinan butuh waktu lama.
Kontraksi ini lebih besar dari perkiraan 6,5% yang dikeluarkan para analis dalam jajak pendapat Reuters dan membalikkan kondisi ekspansi sebesar 6% yang terjadi pada kuartal IV/2019 lalu.
Biro Statistik Nasional menyebutkan, pada basis kuartal ke kuartal, produk domestik bruto (PDB) China turun 9,8% dalam tiga bulan pertama tahun ini, yang dibandingkan dengan ekspektasi kontraksi 9,9% dan pertumbuhan 1,5% pada kuartal sebelumnya.
(fai)