Mentan Jamin Ketersediaan Pangan Selama Pandemi Covid-19
loading...
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di iNews Tower, Jakarta, Rabu (13/1/2021). FOTO/MNC Media/Azis Indra
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjamin ketersediaan pangan selama pandemi Covid-19 aman. Dia memastikan kebutuhan bahan makanan masih bisa tercukupi selama pandemi berlangsung.
"Memang food security menjadi sangat penting selama pandemi. Masyarakat membutuhkan makanan sehat," ujarnya dalam wawancara khusus dengan MNC News, Rabu (13/1/2021).
Mentan mengatakan, ketahanan pangan untuk 11 komoditas masih aman hingga tahun 2021. Dia mencontohkan, beras masih ada sisa stok 7 juta ton untuk tahun 2021. Meski begitu, dia mengakui masih ada beberapa komoditas pangan yang masih perlu dipersiapkan. "Jagung, padi, telur, daging sapi, daging kerbau, bawang merah, bawang putih aman. Walaupun kita tahu masih ada substitusi impor karena ini kan tanaman subtropis," ungkapnya.
Syahrul mengakui bahwa kebutuhan masih dicukupi dari impor khusus daging, bawang putih dan gula. Namun dia menjamin ketersediaan ada dan tetap terkendali. "Kelebihan stok beras di 2020 menjadi modal memulai tahun yang baru ini. Sekarang masuk musim tanam 2021, saya harap dari 8 juta hektar atau musim tanam Oktober 2020 sampai Maret kita harap ada 15 juta ton," jelasnya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
"Memang food security menjadi sangat penting selama pandemi. Masyarakat membutuhkan makanan sehat," ujarnya dalam wawancara khusus dengan MNC News, Rabu (13/1/2021).
Baca Juga
Mentan mengatakan, ketahanan pangan untuk 11 komoditas masih aman hingga tahun 2021. Dia mencontohkan, beras masih ada sisa stok 7 juta ton untuk tahun 2021. Meski begitu, dia mengakui masih ada beberapa komoditas pangan yang masih perlu dipersiapkan. "Jagung, padi, telur, daging sapi, daging kerbau, bawang merah, bawang putih aman. Walaupun kita tahu masih ada substitusi impor karena ini kan tanaman subtropis," ungkapnya.
Syahrul mengakui bahwa kebutuhan masih dicukupi dari impor khusus daging, bawang putih dan gula. Namun dia menjamin ketersediaan ada dan tetap terkendali. "Kelebihan stok beras di 2020 menjadi modal memulai tahun yang baru ini. Sekarang masuk musim tanam 2021, saya harap dari 8 juta hektar atau musim tanam Oktober 2020 sampai Maret kita harap ada 15 juta ton," jelasnya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
(nng)
Explore More