Ekspor Logam Mulia Naik Jadi USD92,9 Juta di April 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ekspor Indonesia tercatat sebesar USD12,19 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD14,07 miliar.
( )
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, meskipun ekspor secara keseluruhan mengalami penurunan, namun ada beberapa komoditas yang justru mengalami kenaikan. Misalnnya saja ekspor non migas dengan golongan barang HS dua digit nilai ekspor logam mulia, perhiasan atau permata dengan angka ekspor USD92,9 juta.
"Berdasarkan HS dua digit yang meningkat cukup besar adalah logam mulia, perhiasan/permata pada April masih alami peningkatan ekspor USD92,9 juta atau naik 11,03% ditujukan ke Singapura dan Hongkong," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (15/5/2020).
Kemudian golongan lainnya yang mengalami peningkatan adalah jenis barang HS 47 yakni pulp dari kayu dengan angka USD50,9 juta. Kelompok barang ini mengalami peningkatan sebesar 30% dibandingkan Maret 2020. "Dan utamnaya ke Tiongkok, Korea Selatan dan Turki," kata Kecuk.
Selain itu, kenaikan lainnya adalah pada golongan (HS 39) dengan jenis barang yaitu plastik dan barang dari plastik. Tercatat pada April 2020 kelompok barang ini mengalami peningkatan sebesar 18,87% atau setara dengan nilai USD 40 juta dengan negara tujuannya adalah China, Jepang dan Amerika Serikat.
Selain itu kelompok barang HS 21 atau berbagai makanan olahan juga mengalami peningkatan menjadi USD21,9 juta. Lalu yang terakhir adalah ekspor olahan dari tepung atau kelompok HS 19 juga meningkat menjadi USD20,6 Juta.
"Ekspor berbagai makanan olahan juga masih meningkat dan olahan dari tepung yang ekspornya kita tujukan ke China, Malaysia dan Filipina," jelasnya
( )
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, meskipun ekspor secara keseluruhan mengalami penurunan, namun ada beberapa komoditas yang justru mengalami kenaikan. Misalnnya saja ekspor non migas dengan golongan barang HS dua digit nilai ekspor logam mulia, perhiasan atau permata dengan angka ekspor USD92,9 juta.
"Berdasarkan HS dua digit yang meningkat cukup besar adalah logam mulia, perhiasan/permata pada April masih alami peningkatan ekspor USD92,9 juta atau naik 11,03% ditujukan ke Singapura dan Hongkong," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (15/5/2020).
Kemudian golongan lainnya yang mengalami peningkatan adalah jenis barang HS 47 yakni pulp dari kayu dengan angka USD50,9 juta. Kelompok barang ini mengalami peningkatan sebesar 30% dibandingkan Maret 2020. "Dan utamnaya ke Tiongkok, Korea Selatan dan Turki," kata Kecuk.
Selain itu, kenaikan lainnya adalah pada golongan (HS 39) dengan jenis barang yaitu plastik dan barang dari plastik. Tercatat pada April 2020 kelompok barang ini mengalami peningkatan sebesar 18,87% atau setara dengan nilai USD 40 juta dengan negara tujuannya adalah China, Jepang dan Amerika Serikat.
Selain itu kelompok barang HS 21 atau berbagai makanan olahan juga mengalami peningkatan menjadi USD21,9 juta. Lalu yang terakhir adalah ekspor olahan dari tepung atau kelompok HS 19 juga meningkat menjadi USD20,6 Juta.
"Ekspor berbagai makanan olahan juga masih meningkat dan olahan dari tepung yang ekspornya kita tujukan ke China, Malaysia dan Filipina," jelasnya
(akr)