Ramai Influencer, Edukasi Pasar Modal Perlu Ditingkatkan
loading...
A
A
A
Masih berdasarkan data BEI, sepanjang 2020 terdapat peningkatan transaksi investor yakni sebanyak 94.000 investor per hari atau meningkat 73% dibanding tahun sebelumnya. Sementara aktivitas transaksi dari kalangan investor ritel tumbuh 4 kali lipat dalam 11 bulan terakhir di 2020.
Tren pertumbuhan aktivitas di pasar modal tersebut, juga menjalar ke kalangan pesohor yang biasa aktif di media sosial. Bahkan, tak jarang mereka yang punya banyak pengikut di media sosial seperti Instagram turut membagikan pengalamannya saat mengoleksi saham tertentu, layaknya influencer yang mempromosikan sebuah produk.
Misalnya saja, Ustadz Yusuf Mansur yang kerap memberikan wejangan soal saham lewat akun Instagramnya. Beberapa saham pernah mendapat perhatiannya adalah PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan saham-saham BUMN Karya.
Putera ketiga Presiden Joko Widodo , Kaesang Pangarep , juga termasuk pesohor yang rajin membicarakan soal investasi di pasar saham melalui Twitter. Saham-saham andalan Kaesang seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Pesohor lain yang baru-baru ini berbicara soal investasi saham adalah artis Raffi Ahmad dan Ari Lasso . Melalui akun Instagramnya masing-masing, mereka merekomendasikan saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
Menyikapi fenomena tersebut, Ahmad menilai positif karena menandakan bahwa semua orang dari berbagai kalangan ingin belajar dan tertarik berinvestasi di pasar saham. "Saham ini salah satu investasi yang berisiko tinggi tapi return-nya tidak terbatas. Artinya, orang sudah mulai aware untuk berinvestasi. Financial literacy-nya sudah mulai bagus," kata dia.
Namun, dia menyarankan agar para influencer juga lebih memperdalam lagi literasi atau ilmu tentang saham sehingga bisa merekomendasikan saham yang tepat. "Sebaiknya masyarakat juga hati-hati dan tahu lebih dalam dari ahlinya seperti broker atau anggota bursa yang memang sudah andal dan mendedikasikan keilmuannya di bidang ini," tandasnya.
(Baca juga: Gadein BPKB buat Main Saham, Pengamat: Literasinya 'Jongkok' )
Pengamat pasar modal Riska Afriani mengatakan, untuk mendapatkan informasi yang valid seputar saham sebaiknya mengacu pada analisis perusahaan sekuritas yang memang ahli dalam mengelola portofolio.
“Perusahaan sekuritas itu ada analis yang selalu memberikan rekomendasi. Banyak advisor yang memberikan informasi seputar saham,” ujarnya.
Tren pertumbuhan aktivitas di pasar modal tersebut, juga menjalar ke kalangan pesohor yang biasa aktif di media sosial. Bahkan, tak jarang mereka yang punya banyak pengikut di media sosial seperti Instagram turut membagikan pengalamannya saat mengoleksi saham tertentu, layaknya influencer yang mempromosikan sebuah produk.
Misalnya saja, Ustadz Yusuf Mansur yang kerap memberikan wejangan soal saham lewat akun Instagramnya. Beberapa saham pernah mendapat perhatiannya adalah PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan saham-saham BUMN Karya.
Putera ketiga Presiden Joko Widodo , Kaesang Pangarep , juga termasuk pesohor yang rajin membicarakan soal investasi di pasar saham melalui Twitter. Saham-saham andalan Kaesang seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Pesohor lain yang baru-baru ini berbicara soal investasi saham adalah artis Raffi Ahmad dan Ari Lasso . Melalui akun Instagramnya masing-masing, mereka merekomendasikan saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
Menyikapi fenomena tersebut, Ahmad menilai positif karena menandakan bahwa semua orang dari berbagai kalangan ingin belajar dan tertarik berinvestasi di pasar saham. "Saham ini salah satu investasi yang berisiko tinggi tapi return-nya tidak terbatas. Artinya, orang sudah mulai aware untuk berinvestasi. Financial literacy-nya sudah mulai bagus," kata dia.
Namun, dia menyarankan agar para influencer juga lebih memperdalam lagi literasi atau ilmu tentang saham sehingga bisa merekomendasikan saham yang tepat. "Sebaiknya masyarakat juga hati-hati dan tahu lebih dalam dari ahlinya seperti broker atau anggota bursa yang memang sudah andal dan mendedikasikan keilmuannya di bidang ini," tandasnya.
(Baca juga: Gadein BPKB buat Main Saham, Pengamat: Literasinya 'Jongkok' )
Pengamat pasar modal Riska Afriani mengatakan, untuk mendapatkan informasi yang valid seputar saham sebaiknya mengacu pada analisis perusahaan sekuritas yang memang ahli dalam mengelola portofolio.
“Perusahaan sekuritas itu ada analis yang selalu memberikan rekomendasi. Banyak advisor yang memberikan informasi seputar saham,” ujarnya.