"Kinerja belanja cukup bagus. Kita lihat pada akhir Desember akhirnya bisa tercapai 100,94 persen terhadap alokasi APBD yaitu Rp1.088,7 triliun," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (19/1/2021).
(Baca juga: Daerah Siap-siap Ya, Sri Mulyani Bakal Guyur Rp795,5 Triliun )
Lanjutnya, realisasi APBD 2020 memang mengalami penurunan 8,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, realisasi tersebut bisa mengurangi beban masyarakat dan dunia usaha selama pandemi Covid-19.
Baca Juga:
"Kalau dilihat fungsinya, belanja APBD menggambarkan kondisi keseluruhan nasional juga dimana belanja di bidang kesehatan meningkat 8,5% yaitu Rp181,3 triliun naik dari Rp167,1 triliun di tahun 2019," jelasnya.
(Baca juga: Mengkhawatirkan, 108 Kabupaten/Kota Berstatus Zona Merah COVID-19 )
Selain belanja di bidang kesehatan, belanja lainnya juga meningkat 47,9% dari Rp6,6 triliun di 2019 menjadi Rp9,7 triliun tahun lalu. Dia menjelaskan belanja lainnya ini digunakan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat pada masa pandemi.
Untuk belanja pelayanan umum turun 5,9% menjadi Rp369,2 triliun, ketertiban dan keamanan turun 13,5 persen menjadi Rp13,8 triliun, ekonomi turun 26,9% menjadi Rp54 triliun, dan lingkungan hidup turun 24,8% menjadi Rp17,7 triliun.
(Baca juga: Toyota Dihukum Rp2,4 Triliun karena Langgar Peraturan Emisi )
Kemudian belanja perumahan dan fasilitas umum turun 21,6% menjadi Rp116,3 triliun, pariwisata dan budaya turun 38,1% jadi Rp5,4 triliun, pendidikan turun 9,8% jadi Rp307,1 triliun, dan perlindungan sosial turun 9,8% jadi Rp14,2 triliun.
"Ini jangan ditarik kesimpulan seolah-olah masyarakat mengalami dampaknya (dari penurunan belanja). Karena banyak sekali belanja-belanja pendidikan, perlindungan sosial, ekonomi itu pemerintah pusat melakukan kenaikan yang sangat besar," pungkasnya.
(ind)