Pedagang Daging Ngaku Rugi Rp200 Juta dalam Dua Bulan

Rabu, 20 Januari 2021 - 11:57 WIB
loading...
Pedagang Daging Ngaku Rugi Rp200 Juta dalam Dua Bulan
foto/YorriFarli/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para pedagang daging yang berada di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) melakukan aksi mogok jualan pada hari ini (20/1). Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas mahalnya harga daging sapi di rumah pemotongan hewan.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi Ciledug Tangerang, Sutisna, mengungkapkan selama dua bulan terakhir para pedagang daging telah merugi besar. Berdasarkan hitungannya, per hari para pedagang mengalami kerugian sebesar Rp3 juta per kilogram (kg). ( Baca juga:Mogok Jualan, Lapak Pedagang Daging di Sejumlah Pasar Tangerang Kosong )

"Jika dikalikan dalam sebulan maka rugi Rp90 juta rugi. Kalo dua bulan dengan gaji pekerja dan lainya bisa kurang lebih Rp200 juta" katanya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (20/1/2021).

Ia menjelaskan, bahwa daging tidak sama seperti komoditas pasar lainnya. Jika para pedagang menaikkan harga begitu saja, makan konsumen ini tidak ada yang akan membeli.

"Komoditas daging dengan sayuran beda, kalo sayuran naik pasti dua hari sudah turun. Sementara harga daging kalo mau naik harus ada momennya, seperti hari raya," terangnya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP APDI Asnawi mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan menyikapi soal stabilitas harga daging sapi. Ia mengatakan, faktor penyebab tingginya harga daging karena pihak importir sapi mendapatkan harga yang sudah sangat tinggi dari negara produsen, seperti Australia. ( Baca juga:Pelantikan Biden Digadang-gadang Bawa Perbaikan Ekonomi Global )

"Per Juli 2020 sudah pada posisi USD3,6 per 1 kg bobot hidup sapi bakalan, dan harga per bulan Januari-Februari 2021 sudah masuk pada posisi USD3 per 1 kg bobot hidup sapi bakalan. Belum biaya-biaya bongkar muat pelabuhan dan transportasi angkutan," kata Asnawi.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1112 seconds (0.1#10.140)