Begini Bunyi Mansurmology Soal Saham-Saham MNC Group

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:14 WIB
loading...
Begini Bunyi Mansurmology...
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Investor saham dan pemilik perusahaan aset manajemen PT Paytren Aset Manajemen (Paytren), Ustaz Yusuf Mansur , kembali berdakwah tentang Mansurmology atau landasan di balik pilihan portofolio saham-sahamnya.

Sebelumnya ada emiten PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang mendapat "dakwah" dari sang ustaz. Tapi kali ini dia menyoroti saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). ( Baca juga:Ketika Ustaz Yusuf Mansur Doakan Pemegang Saham MNCN & BCAP Dapat Pahala )

Ustaz Yusuf mengatakan membeli saham-saham itu adalah soal manfaat. UYM, saapaan akrabnya, mencontohkan bahwa dengan membeli saham BCAP, meski cuma satu lot, artinya telah memberikan manfaat bagi 30.000 karyawan MNC Group.

"Kayak MNC Group itu karyawannya kurang lebih ada 30 ribu. Apa gak hebat? Beli 1 lot ibaratnya membiayai 30 ribu orang bekerja. Gajian? Di masa pandemi pula. Apa gak hebat? Tentang kebutuhan dan keperluan, tinggal angkat tangan saja, tengadahkan tangan ke langit dan doa. Minta agar naro sahamnya di MNC Group, jadi pahala dan kebaikan," ujar Yusuf Mansur dalam postingan di akun Instagramnya hari ini (20/1).

Menurutnya dengan berinvestasi di saham MNC Group bisa menjadi sarana afirmasi atau sikap mental yang positif, lalu dilanjutkan visualisasi, dan imajinasi. Ini bisa sebagai mimpi bagi pekerjaan anak-anak di masa depan, atau juga pekerjaan bagi diri sendiri.

"Maksudnya? Kalau pengen kerja? Pengen jadi pengusaha? Ngeliat MNC Group, bisa kok afirmasi. Supaya bisa jadi seperti Pak Harry Tanoesoedibjo. Ada ataupun gak ada sambungan. Bisa kok afirmasi kerja di lingkungan MNC Group," tambah dia.

Dia kerap menyebut MNC Group sebagai perusahaan yang memiliki jasa besar dan bermanfaat bagi publik serta memiliki ekosistem yang lengkap. Lantas dengan alasan tersebut dia mengajak para pengikutnya untuk turut masuk melalui saham BCAP dan MNCN.

Equity Analyst dari Phillip Sekuritas Indonesia, Stefanus Chandra Wijaya mengingatkan kepada investor ritel, khususnya segmen milenial, agar tidak ikut-ikutan saran influencer atau selebgram dengan followers yang banyak. Namun juga harus pahami sisi fundamental dan teknikal sebelum membeli saham. ( Baca juga:Tewas Telanjang di Jalan, Selebgram Cantik Alexis Sharkey Dinyatakan Dibunuh )

"Biasanya di saat market terjadi koreksi akan ada investor yang mengalami lost. Kalau lost lumayan besar bisa jadi pelajaran agar tidak sekedar ikut tren lalu juga menjadi konservatif belajar tentang pergerakan saham lagi," ujar Chandra.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)