Rumah Murah Dekat TOD MulaiDiburu Kalangan Milenial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebutuhan hunian bagi masyarakat terus meningkat setiap tahun. Namun, pasokan hunian di kota-kota besar semakin terbatas. Hal ini disebabkan mahalnya harga hunian di tengah kota, yang semakin tak terjangkau masyarakat termasuk kalangan milenial. Para pengembang pun berinovasi dengan menghadirkan hunian terjangkau di luar pusat kota. Meskipun berlokasi di luar pusat kota, namun hunian yang dikembangkan umumnya memiliki akses yang mudah untuk menjangkau moda transportasi.
(Baca Juga : Industri Properti Akan Pulih, Agung Podomoro Incar Pangsa Pasar Milenial )
Investor Properti Milenial Anthony Sudarsono mengatakan bahwa kehadiran properti yang menyasar kaum milenial menjadi angin segar bagi konsumen muda yang ingin membeli hunian maupun berinvestasi. Membeli properti, lanjut Anthony, tidak hanya mendapatkan aset, tetapi juga berharap ada peningkatan value jika tujuannya untuk berinvestasi. "Membeli properti di sekitar Jakarta pasti harganya sudah sangat tinggi. Selain butuh modal besar, potensi kenaikan harganya juga terbatas. Lain halnya di kawasan baru, selain harganya masih terjangkau. Karena baru mulai dibangun, potensi kenaikan harganya juga jauh lebih tinggi," kata Anthony di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Anthony menambahkan, rumah adalah salah satu fondasi bagi setiap keluarga. Karena itu dia menyarankan kaum milenial untuk segera memiliki aset ini daripada mementingkan kebutuhan lain yang justru nilainya terus berkurang. Apalagi pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak hal bahwa rumah adalah tempat terbaik untuk menjaga kesehatan dan juga bisa tetap produktif untuk meraih penghasilan.
(Baca Juga : Ini Kelebihan Memilih Tinggal di Hunian Vertikal )
Tahun ini, beberapa pengembang mulai menggeber pengembangan kawasan hunian dengan harga terjangkau berkonsep township. Kota Podomoro Tenjo misalnya, gencar menambah kluster-kluster hunian baru karena hunian yang ditawarkan selalu ludes terjual. Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja mengungkapkan peminat hunian di Kota Podomoro Tenjo sangat tinggi. Sebagai kota mandiri dan satelit baru di area lebih dari 650 hektare, Kota Podomoro Tenjo banyak diminati oleh kaum milenial mengingat harganya mulai dari Rp200 jutaan.
“Kota Podomoro Tenjo adalah solusi yang ditawarkan oleh Agung Podomoro bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan hunian berkualitas dengan sarana dan fasilitas lengkap dengan harga pandemic (murah),” ujar Zaldy. Sejalan dengan tingginya permintaan itu, saat ini kota Podomoro Tenjo kembali meluncurkan kluster tipe deluxe yaitu kluster Kana dengan harga mulai Rp 200 jutaan dan kluster premium yaitu kluster Burgundy. Kluster baru ini menempel langsung dengan Grand Transit Oriented Development (TOD) dan memasuki tahap pre sale di harga Rp500 jutaan per unit.
(Baca Juga : Akses Kota Podomoro Tenjo Dimudahkan Lewat Grand TOD dan Dekat Tol )
Zaldy mengungkapkan Kota Podomoro Tenjo telah berhasil menjual lebih dari 1.300 hunian. Lebih dari 400 unit hunian yang kini jadi booming ini adalah tipe premium dengan lahan seluas 120-170 meter persegi dengan harga mulai Rp500 jutaan. Salah satunya adalah kluster Angsana yang sudah habis terjual. "Dengan konsep rumah tapak dan area hijau yang luas, kebutuhan penghuni Kota Podomoro Tenjo terhadap lingkungan yang sehat bisa terpenuhi. Kami yakin penjualan kluster-kluster baru akan terus meningkat sejalan dengan membaiknya ekonomi masyarakat," ungkapnya.
(Baca Juga : Anak Usaha Adhi Karya Yakin Properti Laris Manis Tahun Ini )
Sebagai kota baru yang berbatasan dengan tiga wilayah, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Podomoro Tenjo memiliki akses yang baik. Salah satu keistimewaannya adalah kehadiran grand TOD yang membuat kawasan properti ini akan mudah dijangkau. TOD di Kota Podomoro Tenjo berada tidak jauh dari Tol Serpong Balaraja dan akan terhubung dengan Stasiun Tigaraksa untuk akses commuter line Jabodetabek. “Kehadiran TOD dijamin akan memudahkan mobilitas masyarakat yang aktif dan produktif, selain itu kawasan ini diproyeksikan menjadi The Next Serpong dengan fasilitas terlengkap dan termodern sebagai pendukung aktivitas masyarakat,” ujar Zaldy.
(Baca Juga : Industri Properti Akan Pulih, Agung Podomoro Incar Pangsa Pasar Milenial )
Investor Properti Milenial Anthony Sudarsono mengatakan bahwa kehadiran properti yang menyasar kaum milenial menjadi angin segar bagi konsumen muda yang ingin membeli hunian maupun berinvestasi. Membeli properti, lanjut Anthony, tidak hanya mendapatkan aset, tetapi juga berharap ada peningkatan value jika tujuannya untuk berinvestasi. "Membeli properti di sekitar Jakarta pasti harganya sudah sangat tinggi. Selain butuh modal besar, potensi kenaikan harganya juga terbatas. Lain halnya di kawasan baru, selain harganya masih terjangkau. Karena baru mulai dibangun, potensi kenaikan harganya juga jauh lebih tinggi," kata Anthony di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Anthony menambahkan, rumah adalah salah satu fondasi bagi setiap keluarga. Karena itu dia menyarankan kaum milenial untuk segera memiliki aset ini daripada mementingkan kebutuhan lain yang justru nilainya terus berkurang. Apalagi pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak hal bahwa rumah adalah tempat terbaik untuk menjaga kesehatan dan juga bisa tetap produktif untuk meraih penghasilan.
(Baca Juga : Ini Kelebihan Memilih Tinggal di Hunian Vertikal )
Tahun ini, beberapa pengembang mulai menggeber pengembangan kawasan hunian dengan harga terjangkau berkonsep township. Kota Podomoro Tenjo misalnya, gencar menambah kluster-kluster hunian baru karena hunian yang ditawarkan selalu ludes terjual. Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja mengungkapkan peminat hunian di Kota Podomoro Tenjo sangat tinggi. Sebagai kota mandiri dan satelit baru di area lebih dari 650 hektare, Kota Podomoro Tenjo banyak diminati oleh kaum milenial mengingat harganya mulai dari Rp200 jutaan.
“Kota Podomoro Tenjo adalah solusi yang ditawarkan oleh Agung Podomoro bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan hunian berkualitas dengan sarana dan fasilitas lengkap dengan harga pandemic (murah),” ujar Zaldy. Sejalan dengan tingginya permintaan itu, saat ini kota Podomoro Tenjo kembali meluncurkan kluster tipe deluxe yaitu kluster Kana dengan harga mulai Rp 200 jutaan dan kluster premium yaitu kluster Burgundy. Kluster baru ini menempel langsung dengan Grand Transit Oriented Development (TOD) dan memasuki tahap pre sale di harga Rp500 jutaan per unit.
(Baca Juga : Akses Kota Podomoro Tenjo Dimudahkan Lewat Grand TOD dan Dekat Tol )
Zaldy mengungkapkan Kota Podomoro Tenjo telah berhasil menjual lebih dari 1.300 hunian. Lebih dari 400 unit hunian yang kini jadi booming ini adalah tipe premium dengan lahan seluas 120-170 meter persegi dengan harga mulai Rp500 jutaan. Salah satunya adalah kluster Angsana yang sudah habis terjual. "Dengan konsep rumah tapak dan area hijau yang luas, kebutuhan penghuni Kota Podomoro Tenjo terhadap lingkungan yang sehat bisa terpenuhi. Kami yakin penjualan kluster-kluster baru akan terus meningkat sejalan dengan membaiknya ekonomi masyarakat," ungkapnya.
(Baca Juga : Anak Usaha Adhi Karya Yakin Properti Laris Manis Tahun Ini )
Sebagai kota baru yang berbatasan dengan tiga wilayah, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Podomoro Tenjo memiliki akses yang baik. Salah satu keistimewaannya adalah kehadiran grand TOD yang membuat kawasan properti ini akan mudah dijangkau. TOD di Kota Podomoro Tenjo berada tidak jauh dari Tol Serpong Balaraja dan akan terhubung dengan Stasiun Tigaraksa untuk akses commuter line Jabodetabek. “Kehadiran TOD dijamin akan memudahkan mobilitas masyarakat yang aktif dan produktif, selain itu kawasan ini diproyeksikan menjadi The Next Serpong dengan fasilitas terlengkap dan termodern sebagai pendukung aktivitas masyarakat,” ujar Zaldy.
(ton)