Pakai Bibit Murah, Produktivitas Perkebunan Sawit Mandiri Rendah

Senin, 01 Februari 2021 - 15:47 WIB
loading...
Pakai Bibit Murah, Produktivitas...
Penggunaan bibit murah yang kurang berkualitas menyebabkan produktivitas sawit mandiri cenderung rendah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi) mengungkapkan bahwa rendahnya produktivitas sawit Indonesia dikarenakan perkebunan sawit rakyat masih menggunakan bibit murah.

"Petani perkebunan sawit mandiri masih menggunakan bibit tidak unggul. Jadi masih memilih harga bibit yang lebih murah," kata Ketua Umum Maksi Darmono Taniwiryono dalam Market Review IDX Channel, Senin (1/2/2021).



Ia menjelaskan, penggunaan bibit yang tidak baik menyebabkan buah yang dihasilkan kurang maksimal. Bahkan, tak jarang tanaman sawit tidak berbuah sama sekali. "Ada kejadian, sudah ditanam selama 10 tahun tidak ada buahnya," ungkapnya.

Ia menjelaskan, hal ini yang menyebabkan produksi sawit Indonesia kalah dengan Malaysia. Padahal lahan sawit yang ada Indonesia lebih luas dari pada Malaysia.

Berdasarkan data yang ada, luas lahan sawit yang ada di Indonesia sebesar 16 juta hektare. Sedangkan di Malaysia hanya 6 juta hektare saja.



"Ya ini PR yang masih banyak harus diselesaikan oleh pemerintah. Tanpa bibit unggul susah untuk meningkatkan produktifitas. Jika menggunakan bibit unggul maka dengan luasan perkebunan yang ada Indonesia bisa memproduksi 100 juta ton sawit," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan kesadaran penggunaan bibit unggul harus ada pembinaan terhadap Pentani mandiri. Pembinaan ini bisa dilakukan dengan ada pembentukan organisasi masyarakat sawit. "Melalui organisasi pembinaan Pentani sawit akan lebih cepat dilaksanakan," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Penertiban 3,5 Juta...
Penertiban 3,5 Juta Hektare Lahan Sawit di Kawasan Hutan Bisa Gerus Penerimaan Negara
Menuju Industri Sawit...
Menuju Industri Sawit Berkelanjutan lewat Empat Pilar Utama
Penertiban Lahan Sawit...
Penertiban Lahan Sawit Perlu Kebijakan Satu Peta Hutan
16 Invensi Hasil Riset...
16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023, Lebih dari Separo Siap Hilirisasi!
Sosialisasi Kerja sama...
Sosialisasi Kerja sama dengan BPDP, AII Gelar Seminar Teknologi Kelapa Sawit
Susun Standar Keberlanjutan...
Susun Standar Keberlanjutan Minyak Sawit, Indonesia dan Malaysia Gandeng FAO
RSI Gelar Konferensi...
RSI Gelar Konferensi Internasional Pangan dan Energi Berkelanjutan, Gali Solusi Tantangan Global
Lahan Sawit Diubah Jadi...
Lahan Sawit Diubah Jadi Kawasan Hutan Ditolak Petani, Ini Alasannya
Konferensi Internasional...
Konferensi Internasional Kelapa Sawit dan Lingkungan 2025 Digelar, Soroti Transformasi Agro-Ekologis
Rekomendasi
Alasan Aneh Meghan Markle...
Alasan Aneh Meghan Markle Tetap Memiliki Gelar Kerajaan Meski Tak Lagi Jadi Bangsawan
Apa Makna Ucapan Kembali...
Apa Makna Ucapan Kembali ke Fitrah?
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
32 menit yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
8 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
9 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
11 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
12 jam yang lalu
Infografis
Uni Eropa Mempertimbangkan...
Uni Eropa Mempertimbangkan Kembali Pakai Gas Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved