Gubernur BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Bakal Turun Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang saat ini berada di level 3,75% dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Masih ada ruang tentu saja kami akan melihat kemungkinannya, dengan tetap menjaga stabilitas khususnya nilai tukar rupiah dan bagaimana lebih efektifnya mendorong pemulihan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat secara virtual, Selasa (9/2/2021).
Menurut dia, perbaikan ekonomi mulai terjadi di kuartal IV/2020. Namun, diakuinya bahwa perbaikan tersebut tidak secepat yang diperkirakan oleh bank sentral.
Rinciannya, selama kuartal IV/2020, pertumbuhan ekonomi terkontraksi -2,19% (yoy). Angka ini membaik dari kuartal III yang -3,49% (yoy) dan kuartal II -5,32% (yoy). Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi -2,07% (yoy).
"Arah trennya di triwulan II, III, dan IV terjadi perbaikan kontraksi, selama tahun lalu kontraksi -2,07%. Tapi ini lebih rendah dari perkiraan kami semula kontraksi -1% hingga -2%," bebernya.
Perry menuturkan, pemulihan ekonomi tahun ini akan sangat tergantung dengan program vaksinasi. Selain itu juga terkait langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19. "Jadi dilihat perbaikan memang terus berlanjut, namun seberapa cepat akan sangat tergantung dengan vaksinasi," jelasnya.
Baca Juga
"Masih ada ruang tentu saja kami akan melihat kemungkinannya, dengan tetap menjaga stabilitas khususnya nilai tukar rupiah dan bagaimana lebih efektifnya mendorong pemulihan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat secara virtual, Selasa (9/2/2021).
Menurut dia, perbaikan ekonomi mulai terjadi di kuartal IV/2020. Namun, diakuinya bahwa perbaikan tersebut tidak secepat yang diperkirakan oleh bank sentral.
Rinciannya, selama kuartal IV/2020, pertumbuhan ekonomi terkontraksi -2,19% (yoy). Angka ini membaik dari kuartal III yang -3,49% (yoy) dan kuartal II -5,32% (yoy). Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi -2,07% (yoy).
"Arah trennya di triwulan II, III, dan IV terjadi perbaikan kontraksi, selama tahun lalu kontraksi -2,07%. Tapi ini lebih rendah dari perkiraan kami semula kontraksi -1% hingga -2%," bebernya.
Perry menuturkan, pemulihan ekonomi tahun ini akan sangat tergantung dengan program vaksinasi. Selain itu juga terkait langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19. "Jadi dilihat perbaikan memang terus berlanjut, namun seberapa cepat akan sangat tergantung dengan vaksinasi," jelasnya.
(fai)