Dino Patti Djalal Korban Mafia Tanah, Menteri ATR: Jangan Kasih Sertifikat ke Orang Lain

Kamis, 11 Februari 2021 - 16:58 WIB
loading...
Dino Patti Djalal Korban Mafia Tanah, Menteri ATR: Jangan Kasih Sertifikat ke Orang Lain
Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengatakan, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kasus penipuan sertifikat tanah yang menimpa Penasihat Kemenparekraf, Dino Patti Djalal. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kasus penipuan sertifikat tanah yang menimpa Penasihat Kemenparekraf, Dino Patti Djalal menjadi pelajaran berharga bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Termasuk juga kepada masyarakat agar lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengatakan, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil oleh masyarakat untuk lebih waspada. Salah satu yang paling penting adalah jangan pernah memberikan sertifikat tanah ke orang lain.

"Sekarang yang menjadi masalah ini penipuan ini terjadi, pelajaran paling berharga adalah pertama jangan pernah kasih sertifikat ke orang deh," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (11/2/2021).



Apalagi lanjut Sofyan, jika orang yang diberikan sertifikat tersebut tidak terlalu dekat. Oleh karena itu sebelum mempercayakan sertifikat tanah harus terlebih dahulu meneliti dan mengenali orang yang dititipkan.

"Jangan pernah kasihkan sertifikat, kalau misalnya Anda tidak yakin dengan siapa berhubungan jangan pernah memberikan sertifikat," tegasnya.

Jika orang tersebut beralasan akan melakukan pengecekan ke kantor BPN, ada baiknya ikut mendampingi. Karena, beberapa kasus serupa juga sempat terjadi ketika sertifikat tersebut dipercayakan justru dipalsukan oleh oknum tertentu.

"Kalau mengecek ke BPN baiknya ditemani. Barangkali begitu, kalau anda tidak yakin dengan notarisnya itu banyak terjadi, sertifikat itu dilepas," jelas Sofyan.



Kemudian dalam memeriksa identitas dari orang yang dipercaya juga harus teliti. Karena dalam beberapa kasus, ada orang yang dipercaya untuk mengurus sertifikat justru menggunakan identitas palsu.

"Ada orang yang memalsukan macam-macam itu seolah-olah menjadi figur, nama saya tapi foto orang lain. Tapi BPN tidak bisa tahu, kalau nama saya mungkin wajah saya dikenal. Tapi nama si A foto orang lain, BPN tidak bisa membuktikan si A atau bukan," kata Sofyan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3172 seconds (0.1#10.140)