Holding BUMN Ultra Mikro Ciptakan Simbiosis Mutualisme

Rabu, 17 Februari 2021 - 17:12 WIB
loading...
Holding BUMN Ultra Mikro...
Ekonom senior Indef Aviliani. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Simbiosis mutualisme diyakini akan tercipta dari pelaksanaan integrasi ekosistem (holding) BUMN untuk pengembangan usaha ultra mikro (UMi) dan UMKM. Melalui holding, potensi masing-masing BUMN yang terlibat bisa dimaksimalkan untuk melayani lebih banyak lagi pelaku usaha UMi dan UMKM.

Rencananya, holding BUMN untuk UMi dan UMKM akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Ekonom senior Indef Aviliani mengungkapkan, ketiga BUMN yang terlibat dalam integrasi ekosistem tersebut pada dasarnya saling membutuhkan.



Dia menyebut, Pegadaian dan PNM membutuhkan BRI untuk menyediakan pendanaan yang lebih murah dan meningkatkan daya saing. Di sisi lain, BRI membutuhkan model bisnis yang lebih variatif untuk menjangkau pelaku ultra mikro yang masih sangat sedikit tersentuh lembaga perbankan.

"Ini adalah aksi korporasi yang simbiosis mutualisme. Lagi pula, ekosistem BUMN memang butuh untuk dirapikan, agar tidak saingan dan bahkan berkembang lebih baik serta berkelanjutan," ujar Aviliani dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).

Dia mengatakan dampak positif integrasi ekosistem BUMN juga dibutuhkan pelaku UMKM dan UMi. Dengan integrasi, pelaku usaha UMi dan UMKM bisa mendapat tarif pembiayaan yang lebih murah, khususnya dari PNM dan Pegadaian.

"Dana untuk penyaluran dari Pegadaian dan PNM lebih murah. Ini juga akan membantu nasabah UMKM untuk dapat pulih lebih cepat di masa pandemi," katanya.

Aviliani juga yakin kebijakan-kebijakan akomodatif fiskal dari sisi permintaan pemerintah akan tetap berlanjut. Karenanya, konsumsi masyarakat bisa cepat normal sehingga pelaku UMKM dapat memulihkan kapasitas produksi dan permintaan pembiayaannya.

Seperti diketahui, holding BUMN untuk UMi dan UMKM yang dibentuk melalui integrasi BRI, Pegadaian dan PNM, bertujuan untuk mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha UMi, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta nasabah UMi. Pasalnya, dari 57 juta nasabah UMi tersebut sekitar 30 juta di antaranya belum memiliki akses ke sumber pendanaan formal.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2195 seconds (0.1#10.140)