Pengangguran Meledak di Inggris, Hampir 2 Juta Orang Tidak Bekerja

Jum'at, 19 Februari 2021 - 09:04 WIB
loading...
Pengangguran Meledak...
Angka pengangguran di Inggris meledak, dimana hampir dua juta orang tidak bekerja dalam enam bulan terakhir. Foto/Dok BBC
A A A
LONDON - Angka pengangguran di Inggris meledak, dimana hampir dua juta orang tidak bekerja dalam enam bulan terakhir. Hal ini dampak ekonomi dari Pandemi Covid-19, yang dipaparkan dalam laporan think tank Resolution Foundation.



Orang-orang yang terkena dampak adalah pengangguran atau sedang cuti. Ada seruan agar skema cuti sementara tetap diberlakukan selama beberapa bulan setelah pembatasan lockdown mereda. Sementara itu pemerintah Inggris menekankan, akan terus berinvestasi dalam melindungi dan menciptakan lapangan kerja.

Masalah Ketenagakerjaan

Seperti dilansir BBC, The Resolution Foundation mengatakan, bahwa ampir dua juta orang terkena dampak pandemi Covid-19. Mayoritas mengambil cuti penuh waktu atau telah pergi dari sekedar cuti menjadi ke pengangguran, sementara 700.000 lainnya telah secara resmi tidak mempunyai pekerjaan.

Di antara para pekerja yang saat ini masih dipekerjakan, 8% di antaranya hampir pasti bakal kehilangan mata pencaharian mereka dalam tiga bulan ke depan seperti diucapkan think tank.

"Sementara prospek ekonomi Inggris akhirnya melihat ke atas, tapi ketidakamanan pekerjaan tetap tinggi. Terutama di antara mereka yang telah menghabiskan waktu lama untuk tidak bekerja, atau yang saat ini sedang cuti," terang Ekonom senior di Resolution Foundation, Nye Cominetti.

Skema cuti, yang sebagian mencakup upah telah diperpanjang hingga April. The Resolution Foundation meminta pemerintah untuk menjaga skema itu selama beberapa bulan setelah pembatasan masyarakat telah dicabut, memberi pengusaha waktu untuk pulih dan membawa staf kembali.



Ia menambahkan, dukungan harus disesuaikan dengan sektor-sektor ekonomi yang telah mengalami pukulan berat di masa tersulit, seperti perhotelan.

Seorang juru bicara Kementerian mengatakan: "Sepanjang krisis ini, kami telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendukung sektor tenaga kerja dan mata pencaharian, menghabiskan lebih dari 280 miliar pounds dalam menangani pandemi."

"Kami akan terus berinvestasi dalam melindungi dan menciptakan lapangan kerja saat pandemi dan pemulihan, serta kami akan menjelaskan rincian lebih lanjut melalui tahap berikutnya dari rencana kami untuk pekerjaan di Anggaran mendatang," paparnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
Pengangguran di Singapura...
Pengangguran di Singapura Bakal Dapat Gaji Rp74 Juta per Bulan, Termasuk Korban PHK
Profil Tony Blair, Mantan...
Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewan Pengawas Danantara
Gentem Group Buka Cabang...
Gentem Group Buka Cabang Pertama di Jakarta, Fokus pada Lifelong Learning
10.800 Miliarder Ramai-ramai...
10.800 Miliarder Ramai-ramai Eksodus dari Negeri Raja Charles III, Ini Sebabnya
Investasi Besar, Ketum...
Investasi Besar, Ketum Kadin Ungkap Dampak Kerja Sama Indonesia dan Inggris
Inggris Kerek Pajak,...
Inggris Kerek Pajak, Pengusaha Waswas Picu Ancaman PHK
Anindya Bakrie: Kita...
Anindya Bakrie: Kita Harus Mendorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja
Rekomendasi
Lembaga Riset Bereaksi...
Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat
Pelabuhan Bakauheni...
Pelabuhan Bakauheni Diberlakukan Skema Delay System untuk Atasi Kepadatan Arus Balik Lebaran
MasyaAllah.. Ragnar...
MasyaAllah.. Ragnar Oratmangoen Donasi untuk Anak-anak Gaza Palestina
Berita Terkini
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
27 menit yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
1 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
3 jam yang lalu
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
4 jam yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
13 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
14 jam yang lalu
Infografis
2.000 Mantan Tentara...
2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved