Kapan Kendaraan Berat Bisa Lewat Tol Cipali Lagi? Ini Kata Dirjen Darat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih terus memantau perkembangan terkini dari perbaikan jalan tol Cikopo - Palimanan ( Cipali ). Hal ini untuk mengetahui kapan pembatasan kendaraan berat akan dibuka.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub , Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi pembatasan Cipali jika proses perbaikan jalan yang amblas rampung. Menurutnya, pembatasan kendaraan berat hanya berlaku selama masa perbaikan.
Artinya jika perbaikan sudah rampung ada kemungkinan kendaraan berat bisa kembali melalui jalan tol Cipali. Adapun perbaikan permanen jalan tol Cipali yang amblas di Kilometer (Km) 122 sendiri memakan waktu 1,5 bulan.
“Nanti kita akan evaluasi pembatasan yang Cipali, ini kan selama perbaikan jalan tol Km 122 kalau sudah normal kita buka lagi untuk kendaraan barang bisa melalui jalan tol Cipali,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (19/2/2021).
Menurut Budi, lalu lintas di jalan Pantura yang merupakan jalur alternatif kendaraan berat juga sudah tidak masalah. Sebab wilayah Subang hingga Indramayu yang semula dilanda banjir sudah mulai surut dan bisa dilalui oleh kendaraan berat lagi.
“Sudah normal pantura sudah enggak banjir lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Operasi Lintas Marga Sedaya (LMS) Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo mengatakan, tidak ada kendala berarti dalam proses pengerjaan dan perbaikan jalan amblas di tol Cipali. Karena pihaknya tetap mengacu dan terus memantau prediksi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Agung menjelaskan, progress pekerjaan pembuatan jalan sementara di median KM 122 terdiri dari 4 tahapan. Keempat tahapan tersebut yaitu design, shortcut, detour dan konstruksi.
Pekerjaan pemasangan platform bore pile untuk pembuatan detour jalan sementara sepanjang 200 m sudah selesai dilakukan. Dan saat ini sedang berlangsung pekerjaan konstruksi. “Saat ini sedang dilakukan pekerjaan konstruksi untuk pembuatan jalan sementara sepanjang 200 meter,” jelas Agung.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub , Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi pembatasan Cipali jika proses perbaikan jalan yang amblas rampung. Menurutnya, pembatasan kendaraan berat hanya berlaku selama masa perbaikan.
Artinya jika perbaikan sudah rampung ada kemungkinan kendaraan berat bisa kembali melalui jalan tol Cipali. Adapun perbaikan permanen jalan tol Cipali yang amblas di Kilometer (Km) 122 sendiri memakan waktu 1,5 bulan.
“Nanti kita akan evaluasi pembatasan yang Cipali, ini kan selama perbaikan jalan tol Km 122 kalau sudah normal kita buka lagi untuk kendaraan barang bisa melalui jalan tol Cipali,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (19/2/2021).
Menurut Budi, lalu lintas di jalan Pantura yang merupakan jalur alternatif kendaraan berat juga sudah tidak masalah. Sebab wilayah Subang hingga Indramayu yang semula dilanda banjir sudah mulai surut dan bisa dilalui oleh kendaraan berat lagi.
“Sudah normal pantura sudah enggak banjir lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Operasi Lintas Marga Sedaya (LMS) Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo mengatakan, tidak ada kendala berarti dalam proses pengerjaan dan perbaikan jalan amblas di tol Cipali. Karena pihaknya tetap mengacu dan terus memantau prediksi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Agung menjelaskan, progress pekerjaan pembuatan jalan sementara di median KM 122 terdiri dari 4 tahapan. Keempat tahapan tersebut yaitu design, shortcut, detour dan konstruksi.
Pekerjaan pemasangan platform bore pile untuk pembuatan detour jalan sementara sepanjang 200 m sudah selesai dilakukan. Dan saat ini sedang berlangsung pekerjaan konstruksi. “Saat ini sedang dilakukan pekerjaan konstruksi untuk pembuatan jalan sementara sepanjang 200 meter,” jelas Agung.
(akr)