Terang Saja, Belum Cukup Membuat Indonesia Maju
loading...
A
A
A
Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto pun mengapresiasi kerja PLN yang telah membuat terang desa-desa terpencil di Kepulauan Riau. “Infastruktur yang telah dibangun PLN ini sangat membantu masyarakat Kepulauan Riau dalam meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Dalam kurun lima tahun terakhir ini PLN memang gencar mendongkrak elektrifikasi. Membangun infrastruktur untuk bisa mengalirkan listrik ke desa-desa atau wilayah terpencil di pelosok nusantara yang selama ini belum menikmati listrik.
Butuh Listrik yang Handal
Memasuki usianya yang ke 75 tahun, sebagai perusahaan negara yang bertugas menyediakan pasokan listrik bagi seluruh mayarakat, PLN terus berusaha untuk mewujudkan terang untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjabarkan jumlah desa yang terlistriki oleh PLN, dalam lima tahun terakhir ini meningkat sebanyak 12 ribu desa. Pada 2015, jumlah desa berlistrik baru sebanyak 70.391, meningkat menjadi 83.028 desa berlistrik pada September 2020. Hal ini pun mendongkrak rasio elektrifikasi nasional dari 88,3% pada 2015 menjadi 99,15% per September 2020.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga tahun 2020 rasio elektrifikasi telah mencapai 99,2%. Meningkat 14,85%, jika dibandingkan dengan rasio elektrifikasi di 2014 yang baru mencapai 84,35%.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan, di tahun 2021 ini RE dapat mencapai 99,9%. Menteri ESDM mengingatkan, selain memberikan rasa keadilan dalam memanfaatkan energi listrik, elektifikasi yang meningkat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rasio elektrifikasi yang hampir mencapai 100%, menandakan sudah hampir semua penduduk di negeri ini bisa menikmati aliran listrik. Namun, bila dilihat dari pasokan listrik per kapita masih tergolong kecil. Data yang disampaikan oleh Kementerian ESDM hingga Juni 2020 menunjukkan, kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional mencapai 71 Giga Watt (GW).
Sementara jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai sekitar 270 juta jiwa. Itu artinya pasokan listrik per kapita saat ini hanya 262,9 Watt. “Bisa apa dengan pasokan listrik sebesar itu?”, kata Tumiran, pengamat energi dari Univeritas Gajah Mada.
Tumiran pun membandingkan dengan China yang memiliki penduduk sekitar 1,4 miliar orang. Pasokan listrik di Negeri Panda itu sudah di atas 1.100 watt per kapita. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, pasokan listrik Indonesia juga tergolong kecil.
Dalam kurun lima tahun terakhir ini PLN memang gencar mendongkrak elektrifikasi. Membangun infrastruktur untuk bisa mengalirkan listrik ke desa-desa atau wilayah terpencil di pelosok nusantara yang selama ini belum menikmati listrik.
Butuh Listrik yang Handal
Memasuki usianya yang ke 75 tahun, sebagai perusahaan negara yang bertugas menyediakan pasokan listrik bagi seluruh mayarakat, PLN terus berusaha untuk mewujudkan terang untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjabarkan jumlah desa yang terlistriki oleh PLN, dalam lima tahun terakhir ini meningkat sebanyak 12 ribu desa. Pada 2015, jumlah desa berlistrik baru sebanyak 70.391, meningkat menjadi 83.028 desa berlistrik pada September 2020. Hal ini pun mendongkrak rasio elektrifikasi nasional dari 88,3% pada 2015 menjadi 99,15% per September 2020.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga tahun 2020 rasio elektrifikasi telah mencapai 99,2%. Meningkat 14,85%, jika dibandingkan dengan rasio elektrifikasi di 2014 yang baru mencapai 84,35%.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan, di tahun 2021 ini RE dapat mencapai 99,9%. Menteri ESDM mengingatkan, selain memberikan rasa keadilan dalam memanfaatkan energi listrik, elektifikasi yang meningkat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rasio elektrifikasi yang hampir mencapai 100%, menandakan sudah hampir semua penduduk di negeri ini bisa menikmati aliran listrik. Namun, bila dilihat dari pasokan listrik per kapita masih tergolong kecil. Data yang disampaikan oleh Kementerian ESDM hingga Juni 2020 menunjukkan, kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional mencapai 71 Giga Watt (GW).
Sementara jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai sekitar 270 juta jiwa. Itu artinya pasokan listrik per kapita saat ini hanya 262,9 Watt. “Bisa apa dengan pasokan listrik sebesar itu?”, kata Tumiran, pengamat energi dari Univeritas Gajah Mada.
Tumiran pun membandingkan dengan China yang memiliki penduduk sekitar 1,4 miliar orang. Pasokan listrik di Negeri Panda itu sudah di atas 1.100 watt per kapita. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, pasokan listrik Indonesia juga tergolong kecil.