Terang Saja, Belum Cukup Membuat Indonesia Maju
loading...
A
A
A
JAKARTA - Februari 2021 jadi bulan yang menggembirakan bagi Blasius Juma warga Desa Nanga Bere, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Blasius begitu gembira, karena di desa tempat tinggalnya itu sudah dialiri listrik. Selain Desa Nanga Bere, ada 38 desa lainnya di NTT, yang juga sudah bisa menikmati aliran listrik.
Sebelum dilistriki oleh PLN , masyarakat di 39 desa tersebut hanya bisa menikmati penerangan melalui generator set (genset). Kini dengan hadirnya listrik, warga bisa menikmati aliran listrik dengan harga yang murah dan aman.
Blasius bercerita, setelah ada listrik, warga di desanya dapat menggunakan listrik di siang hari untuk usaha. Seperti membuat meubel dan es batu sendiri, sehingga hasil laut yang didapat bisa bertahan lebih lama. “Ini sungguh bermanfaat bagi kami," ujarnya senang.
Untuk melistriki 39 desa di NTT ini bukan pekerjaan gampang. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko mengatakan, pihaknya menghadapi sejumlah tantangan, diantaranya letak geografis yang cukup sulit dijangkau. “Namun dengan kerja keras, PLN berhasil merealisasikan hadirnya listrik untuk 8.234 calon pelanggan yang tersebar di 39 Desa di NTT,”ujar Jatmiko.
Kerja keras PLN melistriki desa-desa terpencil di NTT merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Provisni NTT. Data yang disampaikan PLN menyatakan, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di NTT hingga Januari 2021 sudah mencapai 95,47%.
Sementara untuk RE di NTT, hingga Desember 2020 sudah mencapai 87,31%. Agustinus Jatmiko, menjelaskan, dalam kurun lima tahun terakhir, PLN telah berhasil meningkatkan RE di NTT sebesar 34,84 %, dari sebelumnya 52,47%.
Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh penduduk di enam desa yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Tepat di akhir tahun 2020 lalu aliran listrik sudah masuk ke desa-desa tersebut. Senyum sumringah pun terpancar dari warga Desa Cempa, Desa Tanjung Batu Kecil, Desa Tanjung Hutan, Desa Air Asuk, Desa Liuk dan Desa Lidi. Kini saat malam tiba, suasana di desa-desa terpencil itu tak lagi gelap gulita.
General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Dispriansyah, mengatakan tepat pada 31 Desember 2020, PLN berhasil menghadirkan listrik di 17 desa terpencil yang ada di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaluan Riau. Enam desa berada di Kepaluaran Riau dan 11 desa berlokasi di Provinsi Riau.
Dengan masuknya listrik ke 17 desa tersebut, menjadi momentum untuk Provinsi Riau. Seluruh desa di provinsi ini sudah 100% berlistrik. “Sementara untuk Provinsi Kepulauan Riau, rasio elektrifikas desa berlistrik mencapai 91,35%,”ujar Dispriansyah.
Sebelum dilistriki oleh PLN , masyarakat di 39 desa tersebut hanya bisa menikmati penerangan melalui generator set (genset). Kini dengan hadirnya listrik, warga bisa menikmati aliran listrik dengan harga yang murah dan aman.
Blasius bercerita, setelah ada listrik, warga di desanya dapat menggunakan listrik di siang hari untuk usaha. Seperti membuat meubel dan es batu sendiri, sehingga hasil laut yang didapat bisa bertahan lebih lama. “Ini sungguh bermanfaat bagi kami," ujarnya senang.
Untuk melistriki 39 desa di NTT ini bukan pekerjaan gampang. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko mengatakan, pihaknya menghadapi sejumlah tantangan, diantaranya letak geografis yang cukup sulit dijangkau. “Namun dengan kerja keras, PLN berhasil merealisasikan hadirnya listrik untuk 8.234 calon pelanggan yang tersebar di 39 Desa di NTT,”ujar Jatmiko.
Kerja keras PLN melistriki desa-desa terpencil di NTT merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Provisni NTT. Data yang disampaikan PLN menyatakan, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di NTT hingga Januari 2021 sudah mencapai 95,47%.
Sementara untuk RE di NTT, hingga Desember 2020 sudah mencapai 87,31%. Agustinus Jatmiko, menjelaskan, dalam kurun lima tahun terakhir, PLN telah berhasil meningkatkan RE di NTT sebesar 34,84 %, dari sebelumnya 52,47%.
Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh penduduk di enam desa yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Tepat di akhir tahun 2020 lalu aliran listrik sudah masuk ke desa-desa tersebut. Senyum sumringah pun terpancar dari warga Desa Cempa, Desa Tanjung Batu Kecil, Desa Tanjung Hutan, Desa Air Asuk, Desa Liuk dan Desa Lidi. Kini saat malam tiba, suasana di desa-desa terpencil itu tak lagi gelap gulita.
General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Dispriansyah, mengatakan tepat pada 31 Desember 2020, PLN berhasil menghadirkan listrik di 17 desa terpencil yang ada di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaluan Riau. Enam desa berada di Kepaluaran Riau dan 11 desa berlokasi di Provinsi Riau.
Dengan masuknya listrik ke 17 desa tersebut, menjadi momentum untuk Provinsi Riau. Seluruh desa di provinsi ini sudah 100% berlistrik. “Sementara untuk Provinsi Kepulauan Riau, rasio elektrifikas desa berlistrik mencapai 91,35%,”ujar Dispriansyah.