Emas, Investasi Paling Diincar Saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menciptakan dampak serius pada sektor perekonomian. Selain persoalan PHK, ruang gerak masyarakat yang serba dibatasi juga membuat geliat perekonomian menjadi tersendat.
Namun, meski memiliki pengaruh luar biasa pada ekonomi masyarakat, faktanya kondisi tersebut tak menyurutkan niat masyarakat untuk melakukan investasi . Dalam survei online Litbang Sindo pada 18-26 Februari 2021, sebanyak 94% responden mengaku tetap akan berinvestasi meski di tengah pandemi Covid-19. Apa alasannya?
Alasan pertama adalah sebagai upaya jaga-jaga untuk masa depan. Hal ini perlu dilakukan terlebih era pandemi penuh dengan ketidakpastian sehingga sebagai bentuk antisipasi, dibutuhkan persiapan yang matang. Demi tujuan ini, sebagian besar responden telah melakukan upaya pengelolaan keuangan secara tepat yaitu dengan menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. “Investasi masih bisa dilakukan kok kalau kitanya pintar atur keuangan,” ujar Ardilla, mahasiswa asal Jakarta.
Arip seorang karyawan televisi swasta juga mengiyakan pentingnya berinvestasi meski dalam situasi ekonomi yang saat ini serba sulit. “Meski sedang sulit, investasi tetap harus dipikirkan dong. Ini semua untuk masa depan, ” ujarnya. Selain alasan kebutuhan masa depan, alasan menambah penghasilan juga menjadi motif yang mendorong para responden melakukan investasi.
Lantas, investasi apa yang paling menjadi incaran saat ini? Emas nyatanya menjadi investasi yang paling banyak diminati para responden (41%). Harganya yang cenderung naik dan minim risiko menjadi alasan utama para responden mengincar jenis investasi ini.
Selain itu, pengelolaan yang mudah dan proses pencairan yang sederhana turut menjadi alasan para responden untuk mengincar investasi emas. “Kalau saya pilih emas karena prospeknya bagus. Nilainya yang cenderung naik dan kalaupun turun nilainya tidak anjlok drastis, ” begitu pengakuan Rini, warga Depok.
Selain emas, investasi saham juga masuk dalam deretan investasi favorit. Investasi ini dinilai menguntungkan dan prosesnya juga mudah. Tidak hanya karena keuntungannya yang besar, modal minim juga menjadikan investasi ini banyak dilirik. Dengan hanya Rp100.000, semua orang sudah dapat memulai investasi saham.
Tak heran jika investasi inipun akhirnya banyak dilirik oleh kalangan milenial. “Harganya terjangkau, fleksibel serta dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang,” ujar Hanny, warga Bogor. Selain dua investasi tersebut, responden lainnya juga tertarik dengan jenis investasi lain seperti reksadana (12%), tabungan (12%), properti (12%) serta tanah (6%).
Survei Litbang juga berupaya membidik pertimbangan yang diusung masyarakat saat memilih investasi. Dalam hasil survei tergambar ada tiga pertimbangan yang menjadi proritas. Pertama adalah keamanan berinvestasi. Aman diartikan sebagai aman dari berbagai jenis kejahatan serta aman dari risiko investasi. Pertimbangan kedua adalah keuntungan yang bisa didapat. Sedangkan terakhir adalah masalah kepraktisan. Menjamurnya aplikasi investasi online yang serba praktis diakui telah mendorong hasrat masyarakat untuk melakukan investasi.
Namun, meski memiliki pengaruh luar biasa pada ekonomi masyarakat, faktanya kondisi tersebut tak menyurutkan niat masyarakat untuk melakukan investasi . Dalam survei online Litbang Sindo pada 18-26 Februari 2021, sebanyak 94% responden mengaku tetap akan berinvestasi meski di tengah pandemi Covid-19. Apa alasannya?
Alasan pertama adalah sebagai upaya jaga-jaga untuk masa depan. Hal ini perlu dilakukan terlebih era pandemi penuh dengan ketidakpastian sehingga sebagai bentuk antisipasi, dibutuhkan persiapan yang matang. Demi tujuan ini, sebagian besar responden telah melakukan upaya pengelolaan keuangan secara tepat yaitu dengan menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. “Investasi masih bisa dilakukan kok kalau kitanya pintar atur keuangan,” ujar Ardilla, mahasiswa asal Jakarta.
Arip seorang karyawan televisi swasta juga mengiyakan pentingnya berinvestasi meski dalam situasi ekonomi yang saat ini serba sulit. “Meski sedang sulit, investasi tetap harus dipikirkan dong. Ini semua untuk masa depan, ” ujarnya. Selain alasan kebutuhan masa depan, alasan menambah penghasilan juga menjadi motif yang mendorong para responden melakukan investasi.
Lantas, investasi apa yang paling menjadi incaran saat ini? Emas nyatanya menjadi investasi yang paling banyak diminati para responden (41%). Harganya yang cenderung naik dan minim risiko menjadi alasan utama para responden mengincar jenis investasi ini.
Selain itu, pengelolaan yang mudah dan proses pencairan yang sederhana turut menjadi alasan para responden untuk mengincar investasi emas. “Kalau saya pilih emas karena prospeknya bagus. Nilainya yang cenderung naik dan kalaupun turun nilainya tidak anjlok drastis, ” begitu pengakuan Rini, warga Depok.
Selain emas, investasi saham juga masuk dalam deretan investasi favorit. Investasi ini dinilai menguntungkan dan prosesnya juga mudah. Tidak hanya karena keuntungannya yang besar, modal minim juga menjadikan investasi ini banyak dilirik. Dengan hanya Rp100.000, semua orang sudah dapat memulai investasi saham.
Tak heran jika investasi inipun akhirnya banyak dilirik oleh kalangan milenial. “Harganya terjangkau, fleksibel serta dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang,” ujar Hanny, warga Bogor. Selain dua investasi tersebut, responden lainnya juga tertarik dengan jenis investasi lain seperti reksadana (12%), tabungan (12%), properti (12%) serta tanah (6%).
Survei Litbang juga berupaya membidik pertimbangan yang diusung masyarakat saat memilih investasi. Dalam hasil survei tergambar ada tiga pertimbangan yang menjadi proritas. Pertama adalah keamanan berinvestasi. Aman diartikan sebagai aman dari berbagai jenis kejahatan serta aman dari risiko investasi. Pertimbangan kedua adalah keuntungan yang bisa didapat. Sedangkan terakhir adalah masalah kepraktisan. Menjamurnya aplikasi investasi online yang serba praktis diakui telah mendorong hasrat masyarakat untuk melakukan investasi.
(nng)