Baca Juga: Bos BI Revisi Pertumbuhan Ekonomi jadi 4,3% di 2021
"Tentunya ini semua perlu kita waspadai, karena pandemi akan menyebabkan mobilitas berkurang, roda ekonomi bergerak melambat, sehingga berpengaruh ke pendapatan, dan pada akhirnya berpengaruh kepada lemahnya permintaan," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3/2021).
Selanjutnya Suhariyanto meminta masyarakat untuk tak henti-hentinya memerangi penyebaran pandemi Covid-19 dengan vaksinasi dan rutin menegakkan 5M. Harapannya, ekonomi bisa berpacu kembali.
Lambatnya gerak ekonomi terlihat dari tingkat inflasi yang rendah. Suhariyanto mengatakan, pada Februari 2021, tingkat inflasi tahunannya hanya sebesar 1,38%, lebih lambat bila dibandingkan dengan tingkat inflasi Januari 2021 sebesar 1,55% (yoy) maupun Februari 2020 yang sebesar 2,98% (yoy).
Baca Juga:
Baca Juga: Kelabakan Tak Miliki Anggaran, Mensos Risma Hentikan Bantuan Kematian COVID-19
"Jadi ini mengindikasikan bahwa sampai dengan akhir Februari 2021, dampak pandemi Covid-19 ini masih terus membayang-bayangi perekonomian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara," jelasnya.
(fai)