Linde, Perusahaan Gas Dunia Terus Perluas Kapasitas Produksi di Jabar
loading...
A
A
A
JAKARTA-Linde, perusahaan terkemuka gas di dunia akan menginvestasikan sebesar USD2 juta atau sekitar Rp28,7 miliar untuk memperluas pabriknya di wilayah Bogor, Jawa Barat. Linde memperluas produksi pabrik guna menyediakan nitrogen gas dengan kemurnian tinggi dengan tujuan memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat. Pabrik tersebut diharapkan selesai dan mulai beroperasi pada awal tahun 2022.
Pabrik yang dibangun dengan teknologi yang canggih ini nantinya akan beroperasi secara hemat energi, hemat biaya, serta dapat diandalkan untuk menghasilkan aliran gas nitrogen secara terus menerus. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas untuk meningkatkan produksi yang berguna untuk mendukung pertumbuhan kebutuhan nitrogen di masa depan. Investasi ini juga merupakan landasan atas skema pasokan baru selama 15 tahun dengan PT. Elangperdana Tyre Industry, produsen ban mobil terkemuka.
“Linde adalah mitra lama PT. Elangperdana Tyre Industry selama lebih dari satu dekade, dan saya bangga dengan kemitraan kami yang terus tumbuh untuk di tahun-tahun mendatang. Kami juga bangga dengan keahlian tim lokal kami yang menjadikan kami sebagai mitra yang paling andal untuk dapat mendukung pelanggan. Investasi ini menegaskan komitmen kami, tidak hanya terhadap industri manufaktur di Indonesia, tetapi juga kepada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan,” ujar Presiden Direktur PT Linde Indonesia Marcus Tan dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Dia mengatakan, kolaborasi dengan Linde merupakan komitmen jangka panjang dalam menyediakan pasokan gas yang dikelola secara aman dan andal. “Kami mengapresiasi solusi inovatif yang diberikan oleh Linde yang disertai peningkatan kualitas dan produktivitas yang berdampak langsung terhadap manajemen biaya secara keseluruhan,” ujarnya.
Managing Director PT Elangperdana Tyre Industry, Dicky Mursalie menjelaskan, pabrik baru tersebut akan diintegrasikan ke dalam sistem Remote Operating Centre (ROC) Linde. Melalui akses jaringan jarak jauh, karyawan di ROC akan memantau, mengoperasikan, serta mengendalikan sistem dan peralatan di 108 pabrik Linde di seluruh Kawasan ASEAN, Asia Selatan, dan Pasifik Selatan, guna menghasilkan efisiensi operasional yang lebih besar, mengoptimalisasi sumber daya, dan mengurangi waktu henti (down time).
Pabrik yang dibangun dengan teknologi yang canggih ini nantinya akan beroperasi secara hemat energi, hemat biaya, serta dapat diandalkan untuk menghasilkan aliran gas nitrogen secara terus menerus. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas untuk meningkatkan produksi yang berguna untuk mendukung pertumbuhan kebutuhan nitrogen di masa depan. Investasi ini juga merupakan landasan atas skema pasokan baru selama 15 tahun dengan PT. Elangperdana Tyre Industry, produsen ban mobil terkemuka.
“Linde adalah mitra lama PT. Elangperdana Tyre Industry selama lebih dari satu dekade, dan saya bangga dengan kemitraan kami yang terus tumbuh untuk di tahun-tahun mendatang. Kami juga bangga dengan keahlian tim lokal kami yang menjadikan kami sebagai mitra yang paling andal untuk dapat mendukung pelanggan. Investasi ini menegaskan komitmen kami, tidak hanya terhadap industri manufaktur di Indonesia, tetapi juga kepada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan,” ujar Presiden Direktur PT Linde Indonesia Marcus Tan dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Dia mengatakan, kolaborasi dengan Linde merupakan komitmen jangka panjang dalam menyediakan pasokan gas yang dikelola secara aman dan andal. “Kami mengapresiasi solusi inovatif yang diberikan oleh Linde yang disertai peningkatan kualitas dan produktivitas yang berdampak langsung terhadap manajemen biaya secara keseluruhan,” ujarnya.
Managing Director PT Elangperdana Tyre Industry, Dicky Mursalie menjelaskan, pabrik baru tersebut akan diintegrasikan ke dalam sistem Remote Operating Centre (ROC) Linde. Melalui akses jaringan jarak jauh, karyawan di ROC akan memantau, mengoperasikan, serta mengendalikan sistem dan peralatan di 108 pabrik Linde di seluruh Kawasan ASEAN, Asia Selatan, dan Pasifik Selatan, guna menghasilkan efisiensi operasional yang lebih besar, mengoptimalisasi sumber daya, dan mengurangi waktu henti (down time).
(aby)