Berbincang dengan Dubes Jepang, Sri Mulyani Ajak Investasi Mobil Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan tengah melakukan pendekatan dengan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji terkait peluang investasi kendaraan listrik .
Sri Mulyani menegaskan, Jepang merupakan mitra dekat Indonesia dalam berbagai hal. Komunikasi Indonesia-Jepang pun hingga kini terjaga dengan baik, mulai dari antar-pemerintah (government to government), bisnis (business to business), bahkan hingga komunikasi antar-personal (people to people).
"Pada courtesy call yang dilakukan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang baru, Kanasugi Kenji, hari Rabu (3/3) lalu saya bertukar pikiran mengenai peluang hubungan kerja sama kedua negara," ungkap Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya, Jumat (5/3/2021).
Dia mengatakan, dengan telah terbitnya Omnibus Law UU Cipta Kerja, yang merupakan bagian yang sangat penting dalam reformasi struktural di Indonesia, maka investor diharapkan semakin tertarik berinvestasi di Indonesia.
Industri otomotif Jepang pun telah tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. "Oleh karenanya, saya mengajak pemerintah Jepang untuk berpartisipasi dalam pengembangan kendaraan listrik. Apalagi dengan adanya pembangunan Pelabuhan Patimban, tentunya diharapkan akan meningkatkan kualitas supply chain industri otomotif," ujarnya.
Pemerintah Indonesia pun memberikan insentif fiskal bagi pengembangan kendaraan listrik. Menurut Sri Mulyani, saat ini merupakan kesempatan besar bagi Jepang untuk berinvestasi di Indonesia.
Dia menambahkan, beberapa manufaktur yang lain juga memiliki kesempatan untuk melakukan bisnis di Indonesia, diantaranya sektor pendidikan, kesehatan, zona ekonomi khusus yang menciptakan zona untuk produksi manufaktur terutama yang berorientasi ekspor.
"Saya harap hubungan Indonesia-Jepang yang sudah lama terjalin baik dapat terus berlangsung, tidak hanya perdagangan internasional, tetapi juga membuka berbagai peluang investasi lain di Indonesia," tandasnya.
Sri Mulyani menegaskan, Jepang merupakan mitra dekat Indonesia dalam berbagai hal. Komunikasi Indonesia-Jepang pun hingga kini terjaga dengan baik, mulai dari antar-pemerintah (government to government), bisnis (business to business), bahkan hingga komunikasi antar-personal (people to people).
"Pada courtesy call yang dilakukan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang baru, Kanasugi Kenji, hari Rabu (3/3) lalu saya bertukar pikiran mengenai peluang hubungan kerja sama kedua negara," ungkap Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya, Jumat (5/3/2021).
Dia mengatakan, dengan telah terbitnya Omnibus Law UU Cipta Kerja, yang merupakan bagian yang sangat penting dalam reformasi struktural di Indonesia, maka investor diharapkan semakin tertarik berinvestasi di Indonesia.
Industri otomotif Jepang pun telah tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. "Oleh karenanya, saya mengajak pemerintah Jepang untuk berpartisipasi dalam pengembangan kendaraan listrik. Apalagi dengan adanya pembangunan Pelabuhan Patimban, tentunya diharapkan akan meningkatkan kualitas supply chain industri otomotif," ujarnya.
Pemerintah Indonesia pun memberikan insentif fiskal bagi pengembangan kendaraan listrik. Menurut Sri Mulyani, saat ini merupakan kesempatan besar bagi Jepang untuk berinvestasi di Indonesia.
Dia menambahkan, beberapa manufaktur yang lain juga memiliki kesempatan untuk melakukan bisnis di Indonesia, diantaranya sektor pendidikan, kesehatan, zona ekonomi khusus yang menciptakan zona untuk produksi manufaktur terutama yang berorientasi ekspor.
"Saya harap hubungan Indonesia-Jepang yang sudah lama terjalin baik dapat terus berlangsung, tidak hanya perdagangan internasional, tetapi juga membuka berbagai peluang investasi lain di Indonesia," tandasnya.
(fai)