Beda Fokus Bisnis Tak Halangi Integrasi BRI, PNM, dan Pegadaian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perbedaan fokus bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk , PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) tidak menjadi masalah bagi ketiga BUMN ini untuk bersinergi demi pengembangan ultra mikro (UMi). Alih-alih berdampak negatif, sinergi justru akan membuat ketiga BUMN ini lebih bisa membawa pengaruh positif bagi pelaku UMKM dan usaha ultra mikro.
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus, yang mengatakan sinergi BRI, PNM, dan Pegadaian akan membuat peluang masyarakat mengakses fasilitas perbankan lebih terbuka.
Selama ini, dia menilai masih banyak nasabah Pegadaian dan PNM yang kurang mendapat literasi keuangan dan terjangkau layanan perbankan (unbankable).
“Biaya operasional Pegadaian dan PNM akan berkurang karena pengembangan bisnis mereka bisa berjalan satu pintu. Hal ini membuat ekosistem pembiayaan dan pelayanan untuk UMKM serta pelaku UMi dapat berjalan lebih luas serta berkesinambungan,” tutur Deddy dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (12/3/2021).
Politikus PDI Perjuangan ini berkata, sinergi BUMN untuk ultra mikro akan membawa keuntungan dalam jangka panjang. Setiap perusahaan yang akan bersinergi harus memahami hal tersebut.
Dengan sinergi antara BRI, PNM, dan Pegadaian, layanan bagi pelaku usaha ultra mikro diyakini semakin berkembang. Hasilnya, di masa depan pemerintah bisa semakin berkonsentrasi untuk memperkuat daya beli masyarakat untuk menyerap produk-produk UMKM dalam negeri.
“Pembentukan holding ini adalah strategi yang akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Pembentukan holding pembiayaan ultra mikro adalah kebijakan sangat strategis dalam rangka membentuk ekosistem pembiayaan pelaku usaha ultra mikro secara sistematis dan berkelanjutan,” tuturnya.
Dukungan atas rencana integrasi ekosistem ultra mikro juga disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron. Dia mengatakan, pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan BRI, Pegadaian dan PNM diharap dapat merekonstruksi ekonomi nasional ke sektor produktif di segmen masyarakat kelas bawah.
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus, yang mengatakan sinergi BRI, PNM, dan Pegadaian akan membuat peluang masyarakat mengakses fasilitas perbankan lebih terbuka.
Selama ini, dia menilai masih banyak nasabah Pegadaian dan PNM yang kurang mendapat literasi keuangan dan terjangkau layanan perbankan (unbankable).
“Biaya operasional Pegadaian dan PNM akan berkurang karena pengembangan bisnis mereka bisa berjalan satu pintu. Hal ini membuat ekosistem pembiayaan dan pelayanan untuk UMKM serta pelaku UMi dapat berjalan lebih luas serta berkesinambungan,” tutur Deddy dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (12/3/2021).
Politikus PDI Perjuangan ini berkata, sinergi BUMN untuk ultra mikro akan membawa keuntungan dalam jangka panjang. Setiap perusahaan yang akan bersinergi harus memahami hal tersebut.
Dengan sinergi antara BRI, PNM, dan Pegadaian, layanan bagi pelaku usaha ultra mikro diyakini semakin berkembang. Hasilnya, di masa depan pemerintah bisa semakin berkonsentrasi untuk memperkuat daya beli masyarakat untuk menyerap produk-produk UMKM dalam negeri.
“Pembentukan holding ini adalah strategi yang akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Pembentukan holding pembiayaan ultra mikro adalah kebijakan sangat strategis dalam rangka membentuk ekosistem pembiayaan pelaku usaha ultra mikro secara sistematis dan berkelanjutan,” tuturnya.
Dukungan atas rencana integrasi ekosistem ultra mikro juga disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron. Dia mengatakan, pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan BRI, Pegadaian dan PNM diharap dapat merekonstruksi ekonomi nasional ke sektor produktif di segmen masyarakat kelas bawah.