Harga Cabai Rawit Merah Masih Pedas, Tembus Rp120 Ribu/Kg
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga cabai rawit merah masih melambung tinggi. Harga cabai rawit merah menyentuh angka Rp120.000 per kilogram (Kg). Harga tersebut menurun dari hari sebelumnya yang mencapai Rp130.000 hingga Rp140.000 per kilogram. Akan tetapi pedagang menyebut harga Rp120.000 masih tergolong mahal.
Salah seorang pedagang kebutuhan bahan pokok, Marni (56 tahun) mengaku, harga cabai masih mahal daripada bahan kebutuhan bahan pokok lainnya. "Cabai masih mahal saat ini harganya Rp120.000 per kilogram," ujar dia di Pasar Cipluk Penjaringan Jakarta Utara, Minggu (14/3/2021).
Kemudian, kata dia, harga-harga kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah dan putih masih stabil. Terlihat juga harga telor hanya Rp25.000 per kilogram (Kg). "Harga bawah merah dan bawah putih harganya masih stabil dikisaran Rp40.000 per kilogram," tandas dia.
Sebelumnya, sejumlah petani cabai di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengungkapkan sejumlah alasan kenapa harga cabai bisa begitu 'pedas' di pasaran.
Salah satu yang berpengaruh adalah faktor cuaca ekstrem sehingga membuat banyak tanaman cabai mati. "Akibat cuaca ekstrem tanaman cabai lebih mudah terserang hama dan mati, jadi hasil panen menjadi berkurang," terang petani di Desa Wangunharja, Lembang, KBB, Masri.
Salah seorang pedagang kebutuhan bahan pokok, Marni (56 tahun) mengaku, harga cabai masih mahal daripada bahan kebutuhan bahan pokok lainnya. "Cabai masih mahal saat ini harganya Rp120.000 per kilogram," ujar dia di Pasar Cipluk Penjaringan Jakarta Utara, Minggu (14/3/2021).
Kemudian, kata dia, harga-harga kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah dan putih masih stabil. Terlihat juga harga telor hanya Rp25.000 per kilogram (Kg). "Harga bawah merah dan bawah putih harganya masih stabil dikisaran Rp40.000 per kilogram," tandas dia.
Sebelumnya, sejumlah petani cabai di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengungkapkan sejumlah alasan kenapa harga cabai bisa begitu 'pedas' di pasaran.
Salah satu yang berpengaruh adalah faktor cuaca ekstrem sehingga membuat banyak tanaman cabai mati. "Akibat cuaca ekstrem tanaman cabai lebih mudah terserang hama dan mati, jadi hasil panen menjadi berkurang," terang petani di Desa Wangunharja, Lembang, KBB, Masri.
(akr)