Diskusi di UMS, Menko Airlangga Beberkan Strategi Bangkitkan Sektor UMKM

Senin, 15 Maret 2021 - 00:26 WIB
loading...
Diskusi di UMS, Menko...
Pemerintah, tambah Menko Airlangga, masih memberikan dukungan terhadap UMKM dan koperasi melalui berbagai stimulus. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong kebangkitan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional . Berbagai strategi disusun untuk menjadi agenda prioritas di tahun 2021.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyusun berbagai strategi yang dinilai mampu mendorong pemulihan ekonomi, khususnya di sektor ketenagakerjaan.

"Untuk memitigasi dampak pandemi, khususnya terhadap sektor ketenagakerjaan, pemerintah menyiapkan berbagai strategi di tahun 2021," ujar Menko Airlangga dalam Webinar Safari Diskusi Kampus di Universitas Muhammadiyah Surakarta.



Menko Airlangga merinci strategi pemulihan ekonomi itu, yakni kebijakan vaksinasi yang hingga pekan pertama Maret 2021 telah diberikan kepada masyarakat sebanyak 2,3 juta dan dosis kedua telah diberikan kepada 1,1 juta orang. Hal ini berbarengan dengan diberlakukannya PPKM berbasis mikro yang telah terbukti menekan kasus aktif.

"Strategi kedua yang dijalankan adalah melakukan anggaran penanganan Covid yang di tahun 2021 sebesar 699,4 T, dan ini lebih tinggi dari realisasi tahun kemarin yang sebesar 579,8 T," ujar Menko Airlangga.

Pemerintah, tambah Menko Airlangga, masih memberikan dukungan terhadap UMKM dan koperasi melalui berbagai stimulus. "Sebanyak 82 persen UMKM merasakan dampak pandemi, dan sebagian kecil masih tumbuh positif. Untuk itu, pemerintah mengalokasikan dana 184,83 T untuk dukungan UMKM dan koperasi," jelas Menko Airlangga.

Berbagai stimulus yang diberikan, yaitu subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi IJP, penempatan dana pada bank, umum dan insentif pajak untuk restrukturisasi kredit dan dukungan lainnya.

Selain itu, kata Menko Airlangga, bantuan lain yang diberikan adalah Banpres produksi usaha mikro untuk pelaku usaha mikro yang sedang tidak menerima kredit perbankan dan program ini akan diperluas di tahun 2021.

"Pemerintah juga menjalankan kebijakan semi bansos Kartu Prakerja, dimana salah satunya peruntukannya adalah untuk sektor UMKM yang terdampak pandemi Covid. Selain itu juga ada program pelatihan yang diharapkan mereka bisa mendapatkan pekerjaan kembali atau membuka usaha sendiri," tambah Menko Airlangga.

Selain itu, Menko Airlangga menjelaskan, bahwa pemerintah mendorong peningkatan daya saing UMKM melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia atau BBI. Gerakan ini bekerja sama dengan platform ecommerce pada 2020 lalu. Langkah ini berhasil mencapai target onboardingsebanyak 3,7 juta unit UMKM.

"Potensi digitalisasi Indonesia dimaksimalkan dan diproyeksikan nilai ekonomi digital di tahun 2025 sebesar 124 M, dan di tahun 2020 juga sudah mencapai 44 juta USD," tambahnya.

Sektor UMKM

Sementara itu sektor UMKM menjadi sangat sentral dalam perekonomian Indonesia. Terdapat 42,2 juta UMKM yang berkontribusi atau setara dengan 61 persen PDB. Kontribusi ini berada pada level 15 persen dari total ekspor.

“Dengan UU Cipta Kerja, diharapkan UMKM akan masuk menjadi sektor formal. Bentuk kemudahan lain di UMKM adalah kemudahan sertifikasi jaminan produk halal dan ini berdasarkan self declaration, berdasarkan standart Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), tentunya diharapkan bahwa proses sertifikasi dengan kriteria tertentu tidak dikenakan pembiayaan,” papar Airlangga.



Namun demikian, upaya pemerintah tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat termasuk akademisi.

“Pemerintah membutuhkan kerja sama, dengam seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM,” kata Menko Airlangga.

Turut hadir secara daring Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Raden Pardede. Hadir beberapa narasumber, antara lain: Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Syamsudin, dan Asisten Pembangunan dan Ekonomi, Sekretariat Daerah Kota Surakarta Agus Sutrisno.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)