Mimpi Jadi Negara Maju Belum Terwujud, Indonesia Malah Turun Kasta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan bahwa Indonesia telah kembali lagi ke lower middle income dengan pertumbuhan domestik bruto (PDB) per kapita menjadi USD3.900.
Kondisi itu membuat target PDB sebesar USD13.162 di tahun 2036 akan sulit tercapai. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terkoreksi.
"Apalagi tahun 2045 untuk mencapai USD23.199. Kalau pertumbuhan ekonomi hanya rata-rata 5%, hitungan kami mungkin kita masih di middle income, belum lulus dari middle income trap ," katanya dalam seminar secara virtual, Selasa (16/3/2021). ( Baca juga:Pandemi Ganggu Upaya RI Keluar dari Middle Income Trap )
Meskipun demikian, upaya Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah masih bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan pengetahuan dan inovasi.
"Indonesia harus membangun ekonomi dari fondasi pengetahuan dan inovasi," terangnya.
Indonesia masih bisa mewujudkan target-target untuk menjadi negara maju dengan menerapkan strategi membangun fondasi yang didasari dengan ilmu pengetahuan dan inovasi.
"Ilmu pengetahuan dan inovasi sebenarnya sudah kita sertakan sebagai komponen penting dalam perencanaan pembangunan. Ilmu pengetahuan dan inovasi itu memang diperlukan sebagai titik ampu untuk memastikan ketercapaian visi Indonesia 2045," ujarnya.
Ia menambahkan, jika Pemerintah Indonesia mampu memanfaatkannya dengan maksimal, maka pergeseran ekonomi ekstraktif menjadi ekonomi inklusif berbasis ilmu pengetahuan dapat dicapai. ( Baca juga:Habib Rizieq Tak Bisa Dihadirkan, Kuasa Hukum-Hakim Adu Argumen dan Pilih Walk Out )
"Untuk menuju ekonomi berbasis pengetahuan tentu yang harus kita pastikan adalah evolusi inovasi dan ilmu pengetahuan," tandasnya.
Kondisi itu membuat target PDB sebesar USD13.162 di tahun 2036 akan sulit tercapai. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terkoreksi.
"Apalagi tahun 2045 untuk mencapai USD23.199. Kalau pertumbuhan ekonomi hanya rata-rata 5%, hitungan kami mungkin kita masih di middle income, belum lulus dari middle income trap ," katanya dalam seminar secara virtual, Selasa (16/3/2021). ( Baca juga:Pandemi Ganggu Upaya RI Keluar dari Middle Income Trap )
Meskipun demikian, upaya Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah masih bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan pengetahuan dan inovasi.
"Indonesia harus membangun ekonomi dari fondasi pengetahuan dan inovasi," terangnya.
Indonesia masih bisa mewujudkan target-target untuk menjadi negara maju dengan menerapkan strategi membangun fondasi yang didasari dengan ilmu pengetahuan dan inovasi.
"Ilmu pengetahuan dan inovasi sebenarnya sudah kita sertakan sebagai komponen penting dalam perencanaan pembangunan. Ilmu pengetahuan dan inovasi itu memang diperlukan sebagai titik ampu untuk memastikan ketercapaian visi Indonesia 2045," ujarnya.
Ia menambahkan, jika Pemerintah Indonesia mampu memanfaatkannya dengan maksimal, maka pergeseran ekonomi ekstraktif menjadi ekonomi inklusif berbasis ilmu pengetahuan dapat dicapai. ( Baca juga:Habib Rizieq Tak Bisa Dihadirkan, Kuasa Hukum-Hakim Adu Argumen dan Pilih Walk Out )
"Untuk menuju ekonomi berbasis pengetahuan tentu yang harus kita pastikan adalah evolusi inovasi dan ilmu pengetahuan," tandasnya.
(uka)