Ini Penampakan Stasiun Jatinegara yang Dikunjungi Menhub Usai Direnovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini mengunjungi Stasiun Jatinegara , Jakarta Timur, untuk memantau hasil renovasi stasiun tersebut.
"Kita lihat bahwa Stasiun Jatinegara sudah selesai dengan elevated (bertingkat)," ujar Budi Karya di sela-sela kunjungan di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Sabtu (20/3/2021).
Setelah direnovasi saat ini Stasiun Jatinegara telah memiliki dua lantai, dimana lantai satu untuk jalur kereta serta peron dan lantai dua untuk keperluan penumpang mulai dari pembelian tiket, keluar-masuk stasiun dan pindah peron.
"Bisa dilihat bahwa yang tadinya satu lantai, artinya perlintasan dari orang melalui rel-rel sekarang ini sudah ada elevated sehingga pelayanannya menjadi lebih bagus," kata dia.
Dikutip dari situs resmi KAI Commuter Line, bangunan baru stasiun Jatinegara dibuat dengan gaya arsitektur futuristik modern minimalis (gaya arsitektur Eropa yang mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di Indonesia) menggantikan overcapping stasiun lama peninggalan Staatsspoorwegen.
Namun, bangunan stasiun lama yang asli tetap dipertahankan karena ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Untuk alasan kenyamanan penumpang, pihak PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyediakan skybridge pada bangunan baru stasiun.
Selain penambahan luas pelayanan stasiun, renovasi stasiun ini menghilangkan level crossing yang diubah menjadi over pass. Selain itu, stasiun baru ini dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang lebih baik misalnya escalator dan lift untuk memudahkan penumpang khususnya penumpang disabilitas.
Pada lantai pertama terdapat berbagai fasilitas umum seperti Mushola, tempat wudhu, toilet pria dan wanita, toilet untuk penyandang disabilitas, ruang kesehatan, ruang laktasi, ticket control, loket, serta berbagai ruangan kantor dan pantry. Untuk Konektivitas intermoda antar Kereta Jarak Jauh (Intercity) dan KRL terakomodir dengan adanya gate tiket di dalam area peron.
"Kita lihat bahwa Stasiun Jatinegara sudah selesai dengan elevated (bertingkat)," ujar Budi Karya di sela-sela kunjungan di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Sabtu (20/3/2021).
Setelah direnovasi saat ini Stasiun Jatinegara telah memiliki dua lantai, dimana lantai satu untuk jalur kereta serta peron dan lantai dua untuk keperluan penumpang mulai dari pembelian tiket, keluar-masuk stasiun dan pindah peron.
"Bisa dilihat bahwa yang tadinya satu lantai, artinya perlintasan dari orang melalui rel-rel sekarang ini sudah ada elevated sehingga pelayanannya menjadi lebih bagus," kata dia.
Dikutip dari situs resmi KAI Commuter Line, bangunan baru stasiun Jatinegara dibuat dengan gaya arsitektur futuristik modern minimalis (gaya arsitektur Eropa yang mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di Indonesia) menggantikan overcapping stasiun lama peninggalan Staatsspoorwegen.
Namun, bangunan stasiun lama yang asli tetap dipertahankan karena ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Untuk alasan kenyamanan penumpang, pihak PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyediakan skybridge pada bangunan baru stasiun.
Selain penambahan luas pelayanan stasiun, renovasi stasiun ini menghilangkan level crossing yang diubah menjadi over pass. Selain itu, stasiun baru ini dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang lebih baik misalnya escalator dan lift untuk memudahkan penumpang khususnya penumpang disabilitas.
Pada lantai pertama terdapat berbagai fasilitas umum seperti Mushola, tempat wudhu, toilet pria dan wanita, toilet untuk penyandang disabilitas, ruang kesehatan, ruang laktasi, ticket control, loket, serta berbagai ruangan kantor dan pantry. Untuk Konektivitas intermoda antar Kereta Jarak Jauh (Intercity) dan KRL terakomodir dengan adanya gate tiket di dalam area peron.