OJK Pantau Ketat Penyaluran Kredit Setiap Bank
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso masih optimistis memegang target pertumbuhan tahun ini naik 7,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Target tersebut penting demi mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang diprediksi di kisaran 4,5% hingga 5,3%.
"Kami terus pantau individual bank untuk penyaluran kreditnya. Akan kami monitor agar pertumbuhan kredit 7,5% ini bisa tercapai di 2021," ujar Wimboh dalam webinar di Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Wimboh menjelaskan, pihaknya akan tetap memantau penyaluran kredit di perbankan demi mendorong perekonomian domestik. Saat ini, baru kredit sektor modal kerja saat yang tumbuhnya mulai positif.
"Jadi kami menaruh perhatian betul ya untuk yang swasta ini, ini kenapa demikian dan ini akan kami lihat secara lebih detil bahkan debitur-debiturnya kenapa," jelasnya.
Data OJK menunjukkan secara bulanan atau month on month (MoM) kredit perbankan sudah naik sebesar 0,41% atau tumbuh Rp22 triliun dalam kurun satu bulan. Peningkatan juga terjadi di seluruh kelompok bank, kecuali BUSN yang masih stagnan. Dari sisi jenis penggunaannya mulai dari kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) hingga kredit konsumsi (KK) tumbuh di kisaran 0,19%-0,73% secara bulanan (MoM).
OJK menyatakan kalau pertumbuhan kredit sampai dengan awal tahun 2021 belum sesuai harapan atau masih lambat, pihaknya pun akan melakukan monitoring secara merinci ke tiap individu bank untuk mempercepat arus kredit. "Berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) kredit tumbuh 7,5% di 2021. Itu masih kami pegang dan kami akan monitor agar pertumbuhan itu bisa tercapai," kata Wimboh.
"Kami terus pantau individual bank untuk penyaluran kreditnya. Akan kami monitor agar pertumbuhan kredit 7,5% ini bisa tercapai di 2021," ujar Wimboh dalam webinar di Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Wimboh menjelaskan, pihaknya akan tetap memantau penyaluran kredit di perbankan demi mendorong perekonomian domestik. Saat ini, baru kredit sektor modal kerja saat yang tumbuhnya mulai positif.
"Jadi kami menaruh perhatian betul ya untuk yang swasta ini, ini kenapa demikian dan ini akan kami lihat secara lebih detil bahkan debitur-debiturnya kenapa," jelasnya.
Data OJK menunjukkan secara bulanan atau month on month (MoM) kredit perbankan sudah naik sebesar 0,41% atau tumbuh Rp22 triliun dalam kurun satu bulan. Peningkatan juga terjadi di seluruh kelompok bank, kecuali BUSN yang masih stagnan. Dari sisi jenis penggunaannya mulai dari kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) hingga kredit konsumsi (KK) tumbuh di kisaran 0,19%-0,73% secara bulanan (MoM).
OJK menyatakan kalau pertumbuhan kredit sampai dengan awal tahun 2021 belum sesuai harapan atau masih lambat, pihaknya pun akan melakukan monitoring secara merinci ke tiap individu bank untuk mempercepat arus kredit. "Berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) kredit tumbuh 7,5% di 2021. Itu masih kami pegang dan kami akan monitor agar pertumbuhan itu bisa tercapai," kata Wimboh.
(ind)