Kemarahan China Menyasar Nike dan H&M Terkait Kapas Xinjiang
loading...
A
A
A
BEIJING - Perusahaan raksasa ritel dunia yakni Nike dan H&M menghadapi kemarahan China , setelah mereka menyatakan keprihatinan terkait dugaan pengunaan tenaga kerja paksa dari kaum Uighur dalam produksi kapas Xinjiang .
Terkait pernyataan perusahaan tersebut, seruan boikot mencuat dan bahkan selebritis China ikut melayangkan aksi balasan dengan memutus kerja sama. Ditambah platform e-commerce tidak lagi menjual produk-produk H&M.
Seperti dilansir BBC, Kamis (25/3/2021) gerakan ini muncul setelah beberapa negara Barat menjatuhkan sanksi kepada China pada minggu ini. Hal ini setelah adanya tuduhan terjadinya pelanggaran HAM serius terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Sanksi tersebut, termasuk larangan berpergian dan pembekuan aset, dengan menargetkan pejabat senior di wilayah barat laut. Pada bulan Desember BBC menerbitkan, dari hasil sebuah investasi dan penelitian baru yang menunjukkan China memaksa ratusan ribu kaum minoritas termasuk Uighur ke dalam sistem tenaga kerja secara manual di ladang kapas Xinjiang.
Bagaimana Sampai Nike dan H&M Terlibat?
Pernyataan yang dimaksud, sebanarnya dibuat oleh perusahaan-perusahaan itu pada tahun lalu, tetapi muncul kembali dalam beberapa hari terakhir setelah sanksi Barat diumumkan.
Kedua perusahaan telah mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka 'menaruh perhatian' tentang laporan bahwa orang-orang Uighur dipaksa untuk memetik kapas di Xinjiang, dan menyatakan bahwa kapas yang mereka gunakan tidak bersumber dari wilayah tersebut.
Tetapi kehebohan muncul yang sepertinya dipicu oleh postingan media sosial belum lama ini dari Liga Pemuda Komunis, sebuah kelompok Partai Komunis Cina.
"Menyebarkan rumor untuk memboikot kapas Xinjiang, sementara mereka juga ingin menghasilkan uang di China? Jangan mimpi!" katanya pada platform mikroblog Weibo pada Rabu pagi, dengan membagikan tangkapan layar pernyataan H&M.
Terkait pernyataan perusahaan tersebut, seruan boikot mencuat dan bahkan selebritis China ikut melayangkan aksi balasan dengan memutus kerja sama. Ditambah platform e-commerce tidak lagi menjual produk-produk H&M.
Seperti dilansir BBC, Kamis (25/3/2021) gerakan ini muncul setelah beberapa negara Barat menjatuhkan sanksi kepada China pada minggu ini. Hal ini setelah adanya tuduhan terjadinya pelanggaran HAM serius terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Sanksi tersebut, termasuk larangan berpergian dan pembekuan aset, dengan menargetkan pejabat senior di wilayah barat laut. Pada bulan Desember BBC menerbitkan, dari hasil sebuah investasi dan penelitian baru yang menunjukkan China memaksa ratusan ribu kaum minoritas termasuk Uighur ke dalam sistem tenaga kerja secara manual di ladang kapas Xinjiang.
Bagaimana Sampai Nike dan H&M Terlibat?
Pernyataan yang dimaksud, sebanarnya dibuat oleh perusahaan-perusahaan itu pada tahun lalu, tetapi muncul kembali dalam beberapa hari terakhir setelah sanksi Barat diumumkan.
Kedua perusahaan telah mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka 'menaruh perhatian' tentang laporan bahwa orang-orang Uighur dipaksa untuk memetik kapas di Xinjiang, dan menyatakan bahwa kapas yang mereka gunakan tidak bersumber dari wilayah tersebut.
Tetapi kehebohan muncul yang sepertinya dipicu oleh postingan media sosial belum lama ini dari Liga Pemuda Komunis, sebuah kelompok Partai Komunis Cina.
"Menyebarkan rumor untuk memboikot kapas Xinjiang, sementara mereka juga ingin menghasilkan uang di China? Jangan mimpi!" katanya pada platform mikroblog Weibo pada Rabu pagi, dengan membagikan tangkapan layar pernyataan H&M.