Demi Energi Terbarukan, Emiten Ini Investasi Setengah Triliun Lebih
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyiapkan investasi hingga USD47 juta atau setara Rp658 miliar (kurs Rp14.000) demi target membangun enam pabrik Bio-CNG baru. Rencana pembangunan diselesaikan hingga dua tahun ke depan. Pabrik ini akan mengolah limbah pabrik kelapa sawit (PKS) menjadi energi terbarukan.
Tahap pertama sudah dimulai dengan ground breaking pabrik Bio-CNG kedua di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Sementara pabrik Bio-CNG pertama telah commissioning sejak September 2020 lalu. ( Baca juga:Sopirnya Asyik Mengemudi Sambil Pacaran, Truk Pengangkut Sawit Terbalik di Jalinsum )
Pabrik Bio-CNG kedua ini akan dibangun dengan memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME) dari dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 2 x 60 ton per jam. Target perseroan pabrik ini akan beroperasi pada kuartal dua tahun 2022. Pabrik Bio-CNG tersebut akan menghasilkan energi listrik sebesar 2 x 850 kilowatt dan gas biometana berkapasitas 540 m3 per jam. Selain itu, dampaknya juga akan mengurangi emisi efek rumah kaca setara dengan 100.000 metrik ton CO2 per tahun.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan pembangunan pabrik Bio-CNG baru tersebut bukti keseriusan pihaknya menerapkan konsep circular economy dengan mengurangi limbah hasil produksi industri kelapa sawit. Ini sekaligus menekan emisi gas rumah kaca dan menghemat penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan.
“Dalam dua tahun terakhir ini, kami mulai memperkenalkan konsep industri kelapa sawit berbasis energi terbarukan sebagai konsep masa depan. Melalui pembangunan pabrik Bio-CNG ini, kami mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yakni penghematan dalam penggunaan bahan bakar solar di industri kelapa sawit yang kami jalankan, dan juga secara sustainability, upaya kami dalam menekan emisi gas rumah kaca,” kata Andrianto di Jakarta (25/3/2021). ( Baca juga:Gurau Jokowi Soal Saham Klub Bola yang Dibeli Erick Thohir )
Lebih lanjut dia menjelaskan dalam tiga tahun ke depan, DSNG akan memiliki tujuh pabrik Bio-CNG. Dengan tujuh pabrik tersebut, DSNG dapat menghemat penggunaan solar sekitar 16 juta liter per tahun, dengan pengurangan emisi gas rumah kaca setara 400.000 ton CO2 per tahun.
Sebelumnya pada September 2020, DSNG telah melakukan commissioning pabrik Bio-CNG yang pertama di Muara Wahau, Kalimantan Timur. Ini sekaligus merupakan pabrik Bio-CNG yang pertama di Indonesia.
Tahap pertama sudah dimulai dengan ground breaking pabrik Bio-CNG kedua di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Sementara pabrik Bio-CNG pertama telah commissioning sejak September 2020 lalu. ( Baca juga:Sopirnya Asyik Mengemudi Sambil Pacaran, Truk Pengangkut Sawit Terbalik di Jalinsum )
Pabrik Bio-CNG kedua ini akan dibangun dengan memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME) dari dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 2 x 60 ton per jam. Target perseroan pabrik ini akan beroperasi pada kuartal dua tahun 2022. Pabrik Bio-CNG tersebut akan menghasilkan energi listrik sebesar 2 x 850 kilowatt dan gas biometana berkapasitas 540 m3 per jam. Selain itu, dampaknya juga akan mengurangi emisi efek rumah kaca setara dengan 100.000 metrik ton CO2 per tahun.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan pembangunan pabrik Bio-CNG baru tersebut bukti keseriusan pihaknya menerapkan konsep circular economy dengan mengurangi limbah hasil produksi industri kelapa sawit. Ini sekaligus menekan emisi gas rumah kaca dan menghemat penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan.
“Dalam dua tahun terakhir ini, kami mulai memperkenalkan konsep industri kelapa sawit berbasis energi terbarukan sebagai konsep masa depan. Melalui pembangunan pabrik Bio-CNG ini, kami mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yakni penghematan dalam penggunaan bahan bakar solar di industri kelapa sawit yang kami jalankan, dan juga secara sustainability, upaya kami dalam menekan emisi gas rumah kaca,” kata Andrianto di Jakarta (25/3/2021). ( Baca juga:Gurau Jokowi Soal Saham Klub Bola yang Dibeli Erick Thohir )
Lebih lanjut dia menjelaskan dalam tiga tahun ke depan, DSNG akan memiliki tujuh pabrik Bio-CNG. Dengan tujuh pabrik tersebut, DSNG dapat menghemat penggunaan solar sekitar 16 juta liter per tahun, dengan pengurangan emisi gas rumah kaca setara 400.000 ton CO2 per tahun.
Sebelumnya pada September 2020, DSNG telah melakukan commissioning pabrik Bio-CNG yang pertama di Muara Wahau, Kalimantan Timur. Ini sekaligus merupakan pabrik Bio-CNG yang pertama di Indonesia.
(uka)