3 Kali di Pusaran Krisis Ekonomi, Menkes Budi Sadikin: Engga Tau Kebetulan atau Kesialan

Jum'at, 26 Maret 2021 - 16:31 WIB
loading...
3 Kali di Pusaran Krisis...
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menceritakan, dirinya telah 3 kali berada dalam pusaran krisis ekonomi di Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menceritakan, dirinya telah 3 kali berada di pusaran krisis ekonomi . Namun menurutnya krisis ekonomi kali ini berbeda dengan sebelumnya, lantaran di awali dengan krisis kesehatan yang menjadi asal mulanya.

“Saya eggak tahu kebetulan atau kesialan sudah mengalami tiga kali krisis ekonomi di Indonesia. Jadi tahun 1998, 2008-2013, dan sekarang di 2020-2021 ini. Nah, kebetulan yang krisis-krisis sebelumnya saya benar-benar ada di tengah pusaran,” ungkap Budi Sadikin dalam Manager Forum ke-55 secara virtual, Jumat (26/3/2021).



BGS mengatakan bahwa krisis ekonomi terutama tahun 1998 yang sangat menghancurkan ekonomi Indonesia dan juga ekonomi 2008-2013 itu penyebabnya adalah krisis keuangan. “Jadi dimulai oleh krisis keuangan kemudian menjadi krisis ekonomi besar,” katanya.

Lalu, akibatnya apa? “Akibatnya hampir semua pejabat kita, hampir seluruh pembuat kebijakan di negeri kita memiliki memori, bahwa respon kebijakannya atau polisi respons yang menghadapi krisis ekonomi besar seperti ini,” kata BGS.

Namun Budi Sadikin mengataka,n bahwa pada saat dia menjadi Ketua KPC PEN, pemulihan ekonomi harus sejalan dengan penanggulangan pandemi. “Padahal waktu saya menjadi Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi yang diminta pak Presiden di KCP PEN istilah Pemulihan ekonomi dan penanggulangan pandemi.”

BGS juga menegaskan bahwa krisis ekonomi saat ini penyebabnya adalah krisis kesehatan. “Saya sampaikan bahwa krisis ekonomi yang sekarang berbeda karena penyebabnya bukan krisis keuangan. Jadi bukan masalah likuiditas perbankan, interest rate kredit, bukan. Masalahnya adalah krisis kesehatan.”



Kenapa krisis kesehatan bisa demikian besar dampaknya ke ekonomi? “Karena kebetulan krisis kesehatan ini harus direspons dengan lockdown atau pembatasan pergerakan, padahal ekonomi dunia dan khususnya ekonomi Indonesia itu masih sangat bergantung kepada pergerakan, pada kontak fisik,” kata Menkes.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)