Menjawab Persoalan Laten Dunia Magang

Kamis, 15 April 2021 - 03:23 WIB
loading...
A A A
Dipicu Pandemi

Adalah sifat yang sepenuhnya online ini juga yang memberi keuntungan bagi Bantu Kerja tetap bisa bertahan bahkan mengalami pertumbuhan cukup signifikan di masa pandemi. Tari mengakui, biarpun sudah dirancang jauh sejak sebelum masa pandemi, justru kondisi inilah yang ikut mendorong urgensi adanya platform seperti Bantu Kerja di mata para mitra, baik industri maupun sekolah.

“Memasuki Mei 2020 lalu, terasa sekali lonjakan user-nya. Lalu semakin ke sini, kami juga makin mudah untuk mencari mitra industri pemberi proyek magang. Seiring dengan banyaknya perusahaan, terutama di level small medium enterprise yang terpaksa merumahkan karyawannya tapi load pekerjaan tak berkurang,” terang Tari.



Pada 2017, kiprah Bantu Kerja menarik perhatian Education Development Center Indonesia, sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada pengembangan sistem dan pola pendidikan di Indonesia. Mereka lantas menjadikan PT Matata Edu Inovasi sebagai mitra implementasi dengan platform Bantu Kerja sebagai basis implementasi program AWARE (Accelerated Work Achievement and Readiness for Employment) batch 2 dengan nama Bengkel Digital.

Kerjasama ini berlanjut di batch 3 dengan mengusung nama Kelas Industri yang berlangsung mulai 2020 lalu hingga 2022 nanti. Kelas Industri ini dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pada tanggal 31 Maret 2021 lalu.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Karena ini bisa menjadi masukan berharga bagi kami demi pengembangan Bantu Kerja ke depan. Seperti layaknya produk teknologi umumnya, perkembangan Bantu Kerja harus dilandasi oleh user experience dan journey. Tentunya agar lebih bisa menjawab persoalan dengan lebih tepat sasaran. Karena bagi kami di Matata, itulah fungsi mendasar dari teknologi,” tutup Tari.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)