80 Juta Pekerjaan Bakal Lenyap karena Kemajuan Teknologi

Kamis, 13 Juni 2024 - 07:52 WIB
loading...
80 Juta Pekerjaan Bakal...
80 juta pekerjaan diperkirakan bakal menghilang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Namun, 67 juta jenis pekerjaan diramal akan diperlukan dengan kemampuan atau skill yang baru. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - 80 juta pekerjaan diperkirakan bakal menghilang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Namun, 67 juta jenis pekerjaan diramal akan diperlukan dengan kemampuan atau skill yang baru.



Demikian diungkapkan oleh Plh. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam acara Media Briefing: Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM yang digelar di Media Center Gedung Ali Wardhana, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

"Transformasi skill-skill dengan teknologi dan pemanfaatan digital ini sangat kita perlukan di masa depan ini yang kita harus percepat," jelasnya.



Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Chairul Saleh mengungkapkan, bahwa fenomena ini bisa dilihat dari 2 sisi yaitu ancaman dan potensi.

"Mungkin sudah kita rasakan saat sekarang ya, dari berbagai sektor otomatisasi ini banyak menggantikan tenaga kerja manusia konvensional gitu. Kan di jumlah sekitar 60 juta, 80 juta, karena memang akan ada gap," jelasnya.

Oleh sebab itu, selama ini pemerintah tengah mendorong tenaga kerja di sektor-sektor industri padat karya. Bahkan diakuinya, ke depan, pemerintah tengah mencoba mengadopsi digitalisasi meski tentunya akan ada konsekuensi dari otomatisasi tersebut.

"Nah, dalam hal ini kita gak bisa menolak ya dari perkembangan ekonomi digital kita gitu. Karena ini sudah menjadi keniscayaan. Kalau enggak kita akan ketinggalan," imbuh Chairul.

Chairul juga menilai, diperlukan mitigasi salah satunya dengan menyiapkan tenaga kerja yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Selanjutnya, pemberdayaan tenaga kerja serta membangun nilai-nilai budaya lifelong learning disini.

"Jadi kita lihat bahwa perlu ada skill set yang kita perlu set up disini. Either itu menjangkau dari pendidikan formal maupun formal. Kita harus menciptakan kesiapan dari manusianya itu sendiri," tutupnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)