Menparekraf Dukung Brand Lokal Berkembang Melalui Strategi dan Kolaborasi
loading...
A
A
A
Keikutsertaan brand lokal dalam HBBL 2021 bukan hanya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk lokal, namun juga membuka membuka peluang lainnya bagi brand lokal untuk meningkatkan perkembangan bisnis.
Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM, Sutarmo, mengatakan melalui kegiatan HBBL ini, pemerintah melihat pertumbuhan yang signifikan untuk pelaku UMKM dan brand lokal. “Sehingga kami berharap pada tahun ini akan lebih banyak UMKM dan brand lokal yang turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Dia berharap HBBL dapat menjadi sarana untuk membangun relasi antara brand lokal Indonesia yang nantinya dapat membentuk ekosistem dari brand-brand lokal sehingga dapat membantu brand lokal untuk saling jaga dan mendukung.
Terlebih di kondisi saat ini, semua brand lokal menghadapi permasalahan yang sama yaitu untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19. Bukan berkompetisi melainkan saling memberikan semangat dan energi positif kepada sesama brand lokal, seperti dengan melakukan kolaborasi.
Sementara itu, Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi menambahkan peranan lain komunitas yaitu dapat memberikan program-program peningkatan soft skill dan kewirausahaan serta membentuk kebijakan. Dengan adanya komunitas juga membuka peluang-peluang sesama brand untuk membentuk ide dan inovasi.
Peranan lembaga keuangan di masa pandemi Covid-19 juga sangat dibutuhkan oleh brand lokal. Seperti yang dilakukan oleh Pinjam Modal, melalui program #BekaliLangkah memberikan support untuk pada UMKM dan brand lokal yang membutuhkan tambahan dana untuk meningkatkan kinerja yang turun akibat pandemi Covid-19.
CEO of Pinjam Modal, Herman Handoko, mengatakan Pinjam Modal sesuai dengan visi nya hadir untuk UMKM di Indonesia. Di masa pandemi ini brand lokal yg dipasarkan oleh UMKM menjadi salah satu rantai terpenting untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Kami memberikan literasi kepada UMKM untuk survive terutama di masa pandemi ini, mulai dari memberikan edukasi dan informasi kepada masing-masing UMKM, bagaimana memasarkan produk secara online, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional usaha mereka. Tentunya juga sebagai fintech P2P Lending, kami memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan produktif,” kata Herman.
Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM, Sutarmo, mengatakan melalui kegiatan HBBL ini, pemerintah melihat pertumbuhan yang signifikan untuk pelaku UMKM dan brand lokal. “Sehingga kami berharap pada tahun ini akan lebih banyak UMKM dan brand lokal yang turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Dia berharap HBBL dapat menjadi sarana untuk membangun relasi antara brand lokal Indonesia yang nantinya dapat membentuk ekosistem dari brand-brand lokal sehingga dapat membantu brand lokal untuk saling jaga dan mendukung.
Terlebih di kondisi saat ini, semua brand lokal menghadapi permasalahan yang sama yaitu untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19. Bukan berkompetisi melainkan saling memberikan semangat dan energi positif kepada sesama brand lokal, seperti dengan melakukan kolaborasi.
Sementara itu, Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi menambahkan peranan lain komunitas yaitu dapat memberikan program-program peningkatan soft skill dan kewirausahaan serta membentuk kebijakan. Dengan adanya komunitas juga membuka peluang-peluang sesama brand untuk membentuk ide dan inovasi.
Peranan lembaga keuangan di masa pandemi Covid-19 juga sangat dibutuhkan oleh brand lokal. Seperti yang dilakukan oleh Pinjam Modal, melalui program #BekaliLangkah memberikan support untuk pada UMKM dan brand lokal yang membutuhkan tambahan dana untuk meningkatkan kinerja yang turun akibat pandemi Covid-19.
CEO of Pinjam Modal, Herman Handoko, mengatakan Pinjam Modal sesuai dengan visi nya hadir untuk UMKM di Indonesia. Di masa pandemi ini brand lokal yg dipasarkan oleh UMKM menjadi salah satu rantai terpenting untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Kami memberikan literasi kepada UMKM untuk survive terutama di masa pandemi ini, mulai dari memberikan edukasi dan informasi kepada masing-masing UMKM, bagaimana memasarkan produk secara online, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional usaha mereka. Tentunya juga sebagai fintech P2P Lending, kami memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan produktif,” kata Herman.
(dar)