Dorong Produktivitas, Kementan Tingkatkan Wawasan Petani

Senin, 19 April 2021 - 06:05 WIB
loading...
Dorong Produktivitas, Kementan Tingkatkan Wawasan Petani
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengingatkan petani dan penyuluh agar workshop IPDMIP dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi peningkatan produktivitas pertanian. (Foto: Dok. BPPSDMP)
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus senantiasa mendorong produktivitas semua komoditas pertanian yang ditanam petani. Caranya bermacam-macam, salah satunya dengan meningkatkan wawasan petani melalui lokakarya (workshop).

Worshop ini dilakukan untuk menjaring aspirasi para penyuluh dan staf lapangan untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan menjadi solusi petani dalam meningkatkan produksi.

(Baca juga:Tanaman Porang Banyak Dicari, Kementan Kembangkan Jadi Komoditas Ekspor)

Semangat membangun SDM pertanian terus diupayakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP). Program ini menyasar 74 kabupaten di 16 provinsi.

Kegiatan workshop bagi petani, salah satunya digelar IPDMIP Provinsi Lampung bagi penyuluh dan staf lapangan kabupaten di Lampung. Di antaranya mereka berasal dari Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, Tanggamus, dan Kabupaten Pesawaran. Kegiatan yang dilakukan belum lama ini didukung District Project Implementation Unit (DPIU).

(Baca juga:Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani di Sekolah Lapang)

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mendukung langkah IPDMIP menyelenggarakan workshop ini. Dengan kegiatan ini diharapkan membuka wawasan petani tentang pemanfaatan benih, pupuk, irigasi, alat mesin pertanian (alsintan), pascapanen, akses perbankan, produk olahan dan akses pasar.

“Kita sebagai masyarakat agraris harus tetap bertani. Penyuluh harus turun ke lapangan mendampingi dan mengawal petani untuk memastikan sektor pertanian tetap berproduksi,” kata Dedi Nursyamsi.

(Baca juga:Tingkatkan Produktivitas, IPDMIP Dukung Kementan di Daerah Irigasi)

Hal itu sejalan dengan harapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar workshop IPDMIP digelar maksimal. Workshop ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.

“Dengan IPDMIP, kita akan menggenjot produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Diharapkan pendapatan petani naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Mentan Syahrul.

(Baca juga:Amankan Ketersedian Pangan, Kementan Intervensi Distribusi dan Stok)

Koordinator Konsultan Regional 3 IPDMIP Jawa Barat-Lampung Achmad Yusuf menegaskan bahwa meningkatkan wawasan petani di daerah irigasi IPDMIP Provinsi Lampung sama penting dengan peningkatan porduktivitas.

“Kedaulatan pangan terwujud jika petani milenial kerap diberi pengetahuan dan mengimplementasikannya di daerah irigasi sasaran IPDMIP Lampung,” kata Achmad Yusuf pada workshop PPL dan Staf Lapang di BPP Tanjung Raya, Brabasan, Kabupaten Mesuji.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari DPIU IPDMIP dan tenaga ahli Korwil Regional 3 IPDMIP. Menurutnya, IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi. Tujuannya mencapai keberlanjutan sistem irigasi baik kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten sehingga dapat mendukung tercapainya swasembada beras yang menjadi target Nawacita.

“IPDMIP berupaya merealisasikan potensi pengurangan kemiskinan. Ini mengacu pengalaman pembangunan irigasi selama ini,” kata Achmad Yusuf didampingi Tenaga Ahli Value Chain IPDMIP, Jati Nohanto.

(Baca juga:Kementan Latih Petani Hitung Produktivitas Padi Gunakan Cara Ubinan Jajar Legowo)

Rani Agustin, Staf Lapang IPDMIP Kota Agung Timur mengatakan petani padi irigasi IPDMIP berupaya meningkatkan pendapatan dari komoditas hortikultura. “Seperti di antaranya talas beneng tumpang sari dengan pepaya dan porang karena harganya bagus di pasaran,” katanya.

Khusus tanaman bernilai ekonomis tinggi, petani Tanggamus sudah mulai menanam talas beneng. Mereka bekerja sama dengan pihak swasta dalam pemasaran hasil panen daunnya. Porang pun sudah dikenal sebagian petani Tanggamus, dengan mengoptimalkan lahan kering.

“Talas beneng saat ini ditumpangsarikan dengan kebun pepaya. Saya pun tertarik pada varietas talas pratama yang saya tahu dari media sosial,” kata seorang peserta workshop, pada diskusi tentang prospek talas pratama di Tanggamus yang geografisnya dikelilingi pegunungan.

(Baca juga:Kementan Dukung Milenial Bangun Pertanian Berkelanjutan)

Dalam diskusi, Tim IPDMIP lebih banyak mendengarkan pengalaman petani bersama IPDMIP. Tim IPDMIP meminta peserta workshop lebih banyak berinteraksi, untuk memberikan pengalaman terbaiknya dalam bertani.

“Kami berusaha mengubah kebiasaan, tidak selalu narasumber memberi ceramah dan teori. Justru ilmu itu dari peserta yang sudah pengalaman bertani, yang penting mereka sudah ‘tamat’ urusan untung dan rugi berusaha tani,” kata Achmad Yusuf.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Tanggamus, Hasanudin mengharapkan petani mengembangkan diri menjadi pedagang, agar hidupnya sejahtera. Hal itu ditanggapi peserta, yang berharap ada kegiatan lanjutan dari workshop seperti koperasi, untuk menangani produksi kelompok secara korporasi atau kemitraan.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1814 seconds (0.1#10.140)