Bank BCA Cetak Laba Bersih Rp7 Triliun di Kuartal I 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2021. Posisi permodalan dan likuiditas juga berada pada posisi yang sehat melewati setahun pandemi Covid-19.
"BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp7 triliun, tumbuh 7,0 persen secara tahunan (year on year/yoy)," ujar Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja dalam video conference, Kamis (22/4/2021).
Jahja menambahkan, sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, portofolio total kredit dan obligasi korporasi telah relatif stabil sejak Desember 2020, mencapai Rp610 triliun per 31 Maret 2021. BCA membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi, ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan. "Hal ini didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang meningkat sebesar 6,9 persen dibandingkan posisi Desember 2020," kata dia.
Senada dengan komitmen BCA untuk meningkatkan pembiayaan, fasilitas kredit untuk bisnis naik hingga 6 persen yoy. Meski demikian, aktivitas bisnis yang belum pulih sepenuhnya menyebabkan fasilitas tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga total kredit BCA terkoreksi menjadi Rp586,8 triliun di akhir Maret 2021. "Kredit korporasi mencapai Rp262,6 triliun di Maret 2021, naik 0,9 persen yoy. Sementara itu, kredit komersial dan UKM turun 6,4 persen yoy menjadi Rp178,9 triliun. Total kredit konsumer terkontraksi 10 persen yoy menjadi Rp139,5 triliun," ucapnya.
Sementara itu, pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,4 persen yoy menjadi Rp89,4 triliun, serta KKB berkurang 23,7 persen yoy menjadi Rp36,0 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga turun 10,2 persen yoy ke Rp11,1 triliun. "Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Online Expoversary diharapkan akan berkontribusi bagi penyaluran kredit baru pada triwulan II tahun ini. Dari total portofolio kredit, sekitar 21,4 persen atau Rp126,0 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan," tuturnya.
"BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp7 triliun, tumbuh 7,0 persen secara tahunan (year on year/yoy)," ujar Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja dalam video conference, Kamis (22/4/2021).
Jahja menambahkan, sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, portofolio total kredit dan obligasi korporasi telah relatif stabil sejak Desember 2020, mencapai Rp610 triliun per 31 Maret 2021. BCA membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi, ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan. "Hal ini didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang meningkat sebesar 6,9 persen dibandingkan posisi Desember 2020," kata dia.
Senada dengan komitmen BCA untuk meningkatkan pembiayaan, fasilitas kredit untuk bisnis naik hingga 6 persen yoy. Meski demikian, aktivitas bisnis yang belum pulih sepenuhnya menyebabkan fasilitas tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga total kredit BCA terkoreksi menjadi Rp586,8 triliun di akhir Maret 2021. "Kredit korporasi mencapai Rp262,6 triliun di Maret 2021, naik 0,9 persen yoy. Sementara itu, kredit komersial dan UKM turun 6,4 persen yoy menjadi Rp178,9 triliun. Total kredit konsumer terkontraksi 10 persen yoy menjadi Rp139,5 triliun," ucapnya.
Sementara itu, pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,4 persen yoy menjadi Rp89,4 triliun, serta KKB berkurang 23,7 persen yoy menjadi Rp36,0 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga turun 10,2 persen yoy ke Rp11,1 triliun. "Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Online Expoversary diharapkan akan berkontribusi bagi penyaluran kredit baru pada triwulan II tahun ini. Dari total portofolio kredit, sekitar 21,4 persen atau Rp126,0 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan," tuturnya.
(nng)