Siap-siap, Gratis Ongkir Harbolnas Ramadan Dimulai Pekan Depan!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah membahas mengenai wacana Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan. Pembahasan tersebut termasuk dalam pemberian gratis subsidi ongkos kirim (ongkir).
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, rancangan tersebut ditargetkan bisa rampung segera. Sehingga, Harbolnas dengan menawarkan gratis ongkos kirim ini bisa dilakukan sejak H-10 sampai dengan H-6 lebaran. “Gratis ongkir itu kan akan ditanggung dan diberikan pada H-10 sampai H-6. Mekanismenya gimana, kita cari,” ujarnya kepada media, Selasa (27/4/2021).
Pemberian gratis ongkos kirim ini dalam rangka mendorong masyarakat untuk belanja tanpa harus pergi kemana-mana. Apalagi momennya mendekati lebaran di mana masyarakat biasanya berburu pakaian dan kebutuhan untuk lebaran.
Dengan adanya diskon gratis ongkos kirim ini juga diharapkan bisa mendongkrak konsumsi. Sehingga ini juga bisa berdampak pada perekonomian yang ikut terkerek naik. “Harbolnas itu supaya tidak berjalan ke mana-mana, atur dengan asosiasi untuk memberikan gratis ongkir,” ucapnya.
Dalam promo gratis ongkos kirim ini nantinya hanya dikhususkan untuk produk lokal. Hal ini juga untuk mendukung program dan kampanye pemerintah tentang bangga dan cintai produk Indonesia. “Kita siapkan negosiasi, H-10. Nanti produk lokal,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar dalam bentuk subsidi ongkos kirim. Dalam Harbolnas ini nantinya produk yang diutamakan adalah produk-produk dalam negeri.
Subsidi ongkos kirim yang diberikan pemerintah untuk program Harbolnas Ramadan yang digelar H-10 hingga H-6 Hari Raya Idul Fitri ini adalah salah satu cara pemerintah untuk membuka pasar UMKM lebih luas.
Dalam Harbolnas Ramadan tersebut platform e-commerce diberikan insentif biaya pengiriman untuk produk UMKM lokal. Ini akan menjadi daya tarik masyarakat untuk berbelanja.
“Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar dalam bentuk subsidi ongkos kirim dan produk yang diutamakan adalah produk-produk dalam negeri,” jelasnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, rancangan tersebut ditargetkan bisa rampung segera. Sehingga, Harbolnas dengan menawarkan gratis ongkos kirim ini bisa dilakukan sejak H-10 sampai dengan H-6 lebaran. “Gratis ongkir itu kan akan ditanggung dan diberikan pada H-10 sampai H-6. Mekanismenya gimana, kita cari,” ujarnya kepada media, Selasa (27/4/2021).
Pemberian gratis ongkos kirim ini dalam rangka mendorong masyarakat untuk belanja tanpa harus pergi kemana-mana. Apalagi momennya mendekati lebaran di mana masyarakat biasanya berburu pakaian dan kebutuhan untuk lebaran.
Dengan adanya diskon gratis ongkos kirim ini juga diharapkan bisa mendongkrak konsumsi. Sehingga ini juga bisa berdampak pada perekonomian yang ikut terkerek naik. “Harbolnas itu supaya tidak berjalan ke mana-mana, atur dengan asosiasi untuk memberikan gratis ongkir,” ucapnya.
Dalam promo gratis ongkos kirim ini nantinya hanya dikhususkan untuk produk lokal. Hal ini juga untuk mendukung program dan kampanye pemerintah tentang bangga dan cintai produk Indonesia. “Kita siapkan negosiasi, H-10. Nanti produk lokal,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar dalam bentuk subsidi ongkos kirim. Dalam Harbolnas ini nantinya produk yang diutamakan adalah produk-produk dalam negeri.
Subsidi ongkos kirim yang diberikan pemerintah untuk program Harbolnas Ramadan yang digelar H-10 hingga H-6 Hari Raya Idul Fitri ini adalah salah satu cara pemerintah untuk membuka pasar UMKM lebih luas.
Baca Juga
Dalam Harbolnas Ramadan tersebut platform e-commerce diberikan insentif biaya pengiriman untuk produk UMKM lokal. Ini akan menjadi daya tarik masyarakat untuk berbelanja.
“Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar dalam bentuk subsidi ongkos kirim dan produk yang diutamakan adalah produk-produk dalam negeri,” jelasnya.
(ind)