Setahun Lebih Dilanda Pandemi, RI Jatuh Jadi Negara Kelas Menengah Bawah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga mengganggu kinerja pembangunan di daerah dan nasional.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas , Suharso Monoarfa mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pada tahun 2020. Kontraksi tersebut memicu kembalinya Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah bawah.
"Kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia pada 2020 memberikan risiko kepada Indonesia untuk kembali masuk kategori lower middle income (negara berpenghasilan menengah bawah)," ujar Suharso dalam video virtual, Selasa (4/5/2021).
Kata dia, Indonesia mencapai negara berpenghasilan menengah atas pada tahun 2019. Namun, sejak 2020 perekonomian Indonesia diselimuti dampak pandemi Covid-19. Berdasarkan visi pembangunan 2045 yang tercantum pada RPJMN 2020-2024, dengan asumsi tanpa pandemi, Indonesia direncanakan keluar dari jebakan kelas menengah pada 2036.
"Jika ekonomi bisa tumbuh rata-rata 5,7% per tahun dan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita sekitar 5%," ujar Suharso.
Dia telah menyiapkan sejumlah strategi besar dalam redesain transformasi ekonomi Indonesia pasca covid yang menggunakan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai instrumen utama. Strategi ini, menurut dia, merupakan game changer menuju Indonesia maju sebelum 2045.
Saat ini, Bappenas sedang menyelesaikan peta jalan transformasi ekonomi Indonesia yang diharapkan selesai dalam waktu dekat. Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama Indonesia lepasdari pandemi dan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi. "Indonesia butuh pertumbuhan rata-rata 6 persen untuk menjadi negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2045," tandasnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas , Suharso Monoarfa mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pada tahun 2020. Kontraksi tersebut memicu kembalinya Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah bawah.
"Kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia pada 2020 memberikan risiko kepada Indonesia untuk kembali masuk kategori lower middle income (negara berpenghasilan menengah bawah)," ujar Suharso dalam video virtual, Selasa (4/5/2021).
Kata dia, Indonesia mencapai negara berpenghasilan menengah atas pada tahun 2019. Namun, sejak 2020 perekonomian Indonesia diselimuti dampak pandemi Covid-19. Berdasarkan visi pembangunan 2045 yang tercantum pada RPJMN 2020-2024, dengan asumsi tanpa pandemi, Indonesia direncanakan keluar dari jebakan kelas menengah pada 2036.
"Jika ekonomi bisa tumbuh rata-rata 5,7% per tahun dan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita sekitar 5%," ujar Suharso.
Dia telah menyiapkan sejumlah strategi besar dalam redesain transformasi ekonomi Indonesia pasca covid yang menggunakan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai instrumen utama. Strategi ini, menurut dia, merupakan game changer menuju Indonesia maju sebelum 2045.
Saat ini, Bappenas sedang menyelesaikan peta jalan transformasi ekonomi Indonesia yang diharapkan selesai dalam waktu dekat. Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama Indonesia lepasdari pandemi dan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi. "Indonesia butuh pertumbuhan rata-rata 6 persen untuk menjadi negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2045," tandasnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(agn)