PROPER Jadi Pedoman bagi Perusahaan Bangun Lingkungan di Area Operasinya
loading...
A
A
A
Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, kata dia, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. "Dengan begitu bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan peningkatan citra dan performa perusahaan," kata Karliansyah.
Dalam diskusi tersebut, Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto menyatakan bahwa bagi perseroan, PROPER sangat penting demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Menjalankan kegiatan sesuai dengan kaidah penilaian PROPER, kata dia, terbukti membuat kegiatan operasional lebih efisien sehingga mendatangkan profit secara langsung maupun tidak langsung.
"Tentu ini juga bisa melahirkan reputasi positif bagi perusahaan sehingga meningkatkan daya minat dan daya jual produk bagi konsumen," jelas Bob.
Pupuk Indonesia melalui anak usahanya Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sejak 2016 hingga 2020 telah meraih PROPER emas. Manajemen bertekad agar bisa meraih emas di anak usaha lainnya. Dia juga berharap perolehan PROPER itu bisa mendatangkan kemudahan ketika perusahaan yang telah mengutamakan lingkungan dalam kegiatan operasinya mencari pembiayaan dari perbankan.
Sementara, General Manager Unit Pelabuhan Tarahan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Dadar Wismoko menuturkan, partisipasi perseroan dalam penilaian PROPER selama ini pendorong peningkatan kinerja dan mengawal komitmen perusahaan terhadap lingkungan. "Selain itu ada total penghematan biaya PTBA kurang lebih Rp2,25 triliun dari inovasi aspek pemanfaatan sumber daya alam untuk kurun waktu 2013–2020," ujarnya.
Sedangkan VP HSSE Performance and Post Event Management Pertamina Iwan Jatmika menjelaskan, PROPER sejalan dengan Rencana Jangka Panjang (RJPP) Pertamina dalam strategi keberlanjutan. "Pertamina berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kinerja ekonomi, kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan," tandasnya.
Dalam diskusi tersebut, Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto menyatakan bahwa bagi perseroan, PROPER sangat penting demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Menjalankan kegiatan sesuai dengan kaidah penilaian PROPER, kata dia, terbukti membuat kegiatan operasional lebih efisien sehingga mendatangkan profit secara langsung maupun tidak langsung.
"Tentu ini juga bisa melahirkan reputasi positif bagi perusahaan sehingga meningkatkan daya minat dan daya jual produk bagi konsumen," jelas Bob.
Pupuk Indonesia melalui anak usahanya Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sejak 2016 hingga 2020 telah meraih PROPER emas. Manajemen bertekad agar bisa meraih emas di anak usaha lainnya. Dia juga berharap perolehan PROPER itu bisa mendatangkan kemudahan ketika perusahaan yang telah mengutamakan lingkungan dalam kegiatan operasinya mencari pembiayaan dari perbankan.
Sementara, General Manager Unit Pelabuhan Tarahan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Dadar Wismoko menuturkan, partisipasi perseroan dalam penilaian PROPER selama ini pendorong peningkatan kinerja dan mengawal komitmen perusahaan terhadap lingkungan. "Selain itu ada total penghematan biaya PTBA kurang lebih Rp2,25 triliun dari inovasi aspek pemanfaatan sumber daya alam untuk kurun waktu 2013–2020," ujarnya.
Sedangkan VP HSSE Performance and Post Event Management Pertamina Iwan Jatmika menjelaskan, PROPER sejalan dengan Rencana Jangka Panjang (RJPP) Pertamina dalam strategi keberlanjutan. "Pertamina berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kinerja ekonomi, kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan," tandasnya.
(fai)