Gagasan Arsjad Rasjid Majukan UMKM Naik Kelas Disambut
loading...
A
A
A
Sekadar diketahui, Arsjad Rasjid yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional ini bertekad untuk mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pemain utama di pasar global.
UMKM yang selama ini hanya dikenal sebagai pemain di tingkat domestik, nantinya harus bisa menjadi pemasok di pasar global.
“Kadin akan terus mendorong pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk naik kelas. UMKM kita harus menjadi pemain terdepan di pasar global untuk lebih meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional. Kita punya potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru di daerah dan menghasilkan produk-produk berkualitas ekspor,” ujar Arsjad.
Arsjad mengungkapkan, ekspor produk-produk UMKM yang kini berada pada kisaran 14 persen, diharapkan pada akhir tahun ini akan naik menjadi 15,12%. Selain itu, kontribusi ekspor UMKM Indonesia akan terus didorong sehingga dapat melampaui kinerja negara-negara lain, seperti Singapura yang mencapai 41% dan China sebesar 60%.
Karena itu, kata Arsjad, diperlukan langkah nyata untuk mendorong UMKM Indonesia supaya naik kelas. “Saya mengapresiasi program pemerintah terkait pengembangan kawasan dan integrasi UMKM masuk rantai pasok, digitalisasi koperasi dan UMKM, inkubasi bisnis koperasi dan UMKM, serta skema pembiayaan sesuai model bisnis dan komoditas. Kebijakan ini sangat pro pertumbuhan UMKM,” tuturnya.
Arsjad optimistis kolaborasi yang baik antara Kadin dan pemerintah akan meningkatkan kepercayaan diri, pengetahuan, dan daya saing pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat berkompetisi di pasar global.
Ia juga mengungkapkan, UMKM berperan besar dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional. Saat ini, kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah sebesar 61,07%.
Tahun ini ditargetkan sebesar 62,36% dan pada 2024 mendatang naik menjadi 65 persen. “Meningkatkan jumlah pengusaha UMKM menjadi salah satu strategi Kadin untuk menciptakan sumber pendapatan baru, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi kemiskinan,” pungkas Arsjad.
UMKM yang selama ini hanya dikenal sebagai pemain di tingkat domestik, nantinya harus bisa menjadi pemasok di pasar global.
“Kadin akan terus mendorong pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk naik kelas. UMKM kita harus menjadi pemain terdepan di pasar global untuk lebih meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional. Kita punya potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru di daerah dan menghasilkan produk-produk berkualitas ekspor,” ujar Arsjad.
Arsjad mengungkapkan, ekspor produk-produk UMKM yang kini berada pada kisaran 14 persen, diharapkan pada akhir tahun ini akan naik menjadi 15,12%. Selain itu, kontribusi ekspor UMKM Indonesia akan terus didorong sehingga dapat melampaui kinerja negara-negara lain, seperti Singapura yang mencapai 41% dan China sebesar 60%.
Karena itu, kata Arsjad, diperlukan langkah nyata untuk mendorong UMKM Indonesia supaya naik kelas. “Saya mengapresiasi program pemerintah terkait pengembangan kawasan dan integrasi UMKM masuk rantai pasok, digitalisasi koperasi dan UMKM, inkubasi bisnis koperasi dan UMKM, serta skema pembiayaan sesuai model bisnis dan komoditas. Kebijakan ini sangat pro pertumbuhan UMKM,” tuturnya.
Arsjad optimistis kolaborasi yang baik antara Kadin dan pemerintah akan meningkatkan kepercayaan diri, pengetahuan, dan daya saing pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat berkompetisi di pasar global.
Ia juga mengungkapkan, UMKM berperan besar dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional. Saat ini, kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah sebesar 61,07%.
Tahun ini ditargetkan sebesar 62,36% dan pada 2024 mendatang naik menjadi 65 persen. “Meningkatkan jumlah pengusaha UMKM menjadi salah satu strategi Kadin untuk menciptakan sumber pendapatan baru, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi kemiskinan,” pungkas Arsjad.
(akr)