Bukan Cuma Soal Listrik, Ini Alasan PLN Getol Dorong Program Cofiring

Jum'at, 07 Mei 2021 - 12:49 WIB
loading...
Bukan Cuma Soal Listrik,...
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Media Briefing Program Co-firing dan Konversi PLTD ke EBT di Jakarta, Jumat (7/5/2021). Foto/M Faizal
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) telah memulai program cofiring pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) eksisting sejak 2018. Saat ini, BUMN kelistrikan tersebut telah mengoperasikan cofiring di 8 PLTU eksisting dan 29 PLTU lainnya tengah dalam tahap uji coba.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, program cofiring ini akan diimplementasikan di 52 lokasi PLTU PLN dengan kontribusi kapasitas 10,6 Gigawatt (GW) di 2025. Sementara, kebutuhan biomassa diperkirakan mencapai 9 juta ton per tahun yang akan diperoleh dari sampah dan hutan tanaman energi.



"Jadi dari program ini ada beberapa manfaat yang didapat sekaligus," ungkap Zulkifli dalam acara "Media Briefing Program Co-firing dan Konversi PLTD ke EBT" di Jakarta, Jumat (7/5/2021).

Program cofiring, jelas dia, merupakan bagian dari upaya PLN mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23% di 2025. Program cofiring akan menggantikan 5-10% penggunaan batubara di PLTU dengan biomassa.

Penggunaan biomassa tersebut selain akan mengurangi masalah sampah, kata dia, juga tidak membutuhkan investasi besar. "Jadi kalau bicara keekonomian, capex yang kita butuhkan tidak terlalu besar, kira-kira untuk kapasitas pengolahan sampah 100 ton per hari sebesar Rp24 miliar, jadi jauh lebih efisien dari membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa)," tuturnya.

Zulkifli menambahkan, pemenuhan kebutuhan biomassa tersebut juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan kebutuhan 9 juta ton biomassa per tahun, akan banyak tenaga kerja yang bisa diserap untuk menyiapkan feedstock biomassa berupa pellet dari sampah.



"Jadi cofiring ini mendorong energi kerakyatan, bukan hanya masalah keekonomian atau kelistrikan saja. Jadi beberapa hal sekaligus yang bisa raih, energi baru terbarukan, penanganan sampah, dan memberdayakan masyarakat untuk menghasilkan energi dalam bentuk biomassa yang digunakan untuk PLTU eksisting PLN," paparnya.

Karena itu, untuk program ini menurutnya PLN siap berkolaborasi dengan stakeholder lainnya. Direktur Megaproyek PLN M Ikhsan Asaad menambahkan, mengingat kesinambungan suplai pellet sangat penting, PLN telah menyiapkan roadmap untuk membangun listrik kerakyatan ini.

"Kebutuhan 9 juta ton itu 8 juta ton dari biomassa dan 1 juta ton dari sampah, jadi kita akan kerja sama dengan pihak lain. PLN sudah bekerja sama dengan Perhutani dan PTPN III. Kita juga telah memetakan lahan kering di sekitar PLTU PLN dengan menggandeng IPB dan UGM," ujarnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
PLN IP Berhasil Penuhi...
PLN IP Berhasil Penuhi Kebutuhan Listrik Malam Takbir dan Idulfitri
PLN EPI Pasok 350 Ton...
PLN EPI Pasok 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Studi IESR: Potensi...
Studi IESR: Potensi Pengembangan EBT Layak Finansial Capai 333 GW
Pabrik-pabrik Tutup,...
Pabrik-pabrik Tutup, PLN Prediksi Beban Listrik Turun 30% saat Libur Lebaran
PLN Prediksi Kendaraan...
PLN Prediksi Kendaraan Listrik Naik 5 Kali Lipat saat Mudik Lebaran 2025
TBS Energi Tuntaskan...
TBS Energi Tuntaskan Divestasi PLTU Batu Bara di Minahasa Utara
PT reNIKOLA-KPNJ Teken...
PT reNIKOLA-KPNJ Teken Perjanjian BOOT Proyek CBGG di Sumut
PLN IP Catatkan Penjualan...
PLN IP Catatkan Penjualan Listrik 83.082 GWh di 2024, Tertinggi dalam 5 Tahun
Rekomendasi
Profil dan Biodata Paus...
Profil dan Biodata Paus Fransiskus, Pembawa Perubahan dan Keterbukaan Gereja Katolik
Kisah Nyata yang Diluar...
Kisah Nyata yang Diluar Nalar! Tenny Tap Ungkap Misteri Arwah Teresita Basa
BREAKING NEWS! Paus...
BREAKING NEWS! Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Berita Terkini
China Mengancam Negara-negara...
China Mengancam Negara-negara yang Negosiasi Tarif dengan Trump
44 menit yang lalu
Ekspor India Tembus...
Ekspor India Tembus Rekor Tertinggi di Tengah Tarif Baru Trump 26%
1 jam yang lalu
Menteri ATR Nusron Wahid...
Menteri ATR Nusron Wahid Kantongi Dalang Pagar Laut di Bekasi dan Sumenep
2 jam yang lalu
AS dan China Masuk 3...
AS dan China Masuk 3 Besar Negara Tujuan Ekspor Indonesia, Ini Datanya
3 jam yang lalu
Penyitaan Lahan Sawit,...
Penyitaan Lahan Sawit, Pengacara Kalteng Kirim Surat ke Presiden Prabowo
4 jam yang lalu
BPS: Neraca Dagang RI...
BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD4,33 Miliar per Maret 2025
4 jam yang lalu
Infografis
Bukan Indonesia, Trump...
Bukan Indonesia, Trump Minta Pindahkan Warga Gaza ke Negara ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved