Beramai-Ramai Jualan Jalan Tol ke Investor lewat LPI, Ini Daftarnya
loading...
A
A
A
Emiten memang sudah mengklasifikasi sejumlah aset yang dimiliki untuk masuk ke lembaga investasi negara. Meski begitu, manajemen belum memutuskan aset mana saja yang akan ditawarkan kepada investor.
Saat ini, manajemen sudah melakukan tahap evaluasi bersama sejumlah pihak berwenang terkait pemetaan aset untuk dimasukan ke LPI. Rencananya, dalam waktu dekat ini keputusan akan disampaikan manajemen.
Sedangkan Waskita Karya mencatat ada 9 ruas jalan tol yang akan didivestasikan sepanjang 2021. Secara agregat, perseroan menawarkan 14 ruas jalan tol kepada investor.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mencatat, upaya penawaran aset jalan tol tersebut seyogyanya dilakukan pada 2020 kemarin. Mengingat, adanya pandemi Covid-19, maka rencana tersebut baru direalisasikan tahun ini.
Dari 9 ruas tol tersebut, 1 ruas sudah disepakati. Empat ruas dalam proses negosiasi. Sementara 5 lainnya masih upayakan untuk ditawarkan kepada investor lainnya.
"Satu ruas sudah deal, sudah kami eksekusi, kemudian satu ruas dalam proses, kemudian ada tiga ruas. Kami divestasi dengan pola, masih ada lima ruas, kami targetkan bisa terlaksana. Apalagi tahun 2020 ini INA sudah berfungsi dan kami beberapa ruas kami sudah bahas untuk diakuisisi oleh INA," katanya.
Manajemen meyakini, langkah didivestasi akan mengurangi beban bunga utang yang hingga saat ini mencapai Rp 4,7 triliun. Sementara pokok utang perseroan sebesar Rp90 triliun. Destiawan menyebut, jika proses transaksi berjalan baik, maka akan mempercepat pelunasan utang emiten.
Saat ini, manajemen sudah melakukan tahap evaluasi bersama sejumlah pihak berwenang terkait pemetaan aset untuk dimasukan ke LPI. Rencananya, dalam waktu dekat ini keputusan akan disampaikan manajemen.
Sedangkan Waskita Karya mencatat ada 9 ruas jalan tol yang akan didivestasikan sepanjang 2021. Secara agregat, perseroan menawarkan 14 ruas jalan tol kepada investor.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mencatat, upaya penawaran aset jalan tol tersebut seyogyanya dilakukan pada 2020 kemarin. Mengingat, adanya pandemi Covid-19, maka rencana tersebut baru direalisasikan tahun ini.
Dari 9 ruas tol tersebut, 1 ruas sudah disepakati. Empat ruas dalam proses negosiasi. Sementara 5 lainnya masih upayakan untuk ditawarkan kepada investor lainnya.
"Satu ruas sudah deal, sudah kami eksekusi, kemudian satu ruas dalam proses, kemudian ada tiga ruas. Kami divestasi dengan pola, masih ada lima ruas, kami targetkan bisa terlaksana. Apalagi tahun 2020 ini INA sudah berfungsi dan kami beberapa ruas kami sudah bahas untuk diakuisisi oleh INA," katanya.
Manajemen meyakini, langkah didivestasi akan mengurangi beban bunga utang yang hingga saat ini mencapai Rp 4,7 triliun. Sementara pokok utang perseroan sebesar Rp90 triliun. Destiawan menyebut, jika proses transaksi berjalan baik, maka akan mempercepat pelunasan utang emiten.
(akr)