Mulai Pulih, Ekonomi Tahun Ini Diramal Tumbuh 3,5-4% Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tren pemulihan ekonomi Indonesia sudah mulai terindikasi dari perbaikan kondisi ekonomi secara keseluruhan baik dari sisi permintaan dan produksi. Faktor yang berperan penting antara lain program vaksinasi, dampak positif dari stimulus kebijakan pemerintah yang mendorong optimisme konsumen dan keyakinan investor yang mendukung momentum pemulihan ekonomi.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, ekonomi akan mulai mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kuartal II/2021. Pertimbangannya adalah low base effect pada kuartal II/2020 dan dampak positif dari program vaksinasi, serta relaksasi kebijakan perekonomian yang telah diimplementasikan sejak akhir kuartal I/2021 lalu.
"Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 diperkirakan akan berkisar 3,5% hingga 4%," kata Josua, belum lama ini.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga yang masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan yang positif, terindikasi dari beberapa leading indicator seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran dan tren peningkatan uang beredar secara bulanan yang secara umum menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi menunjukkan tren yang terus membaik pada kuartal I/2021.
Sementara itu, pada bulan April-Mei 2021 ini, uang beredar diperkirakan akan cenderung meningkat didorong oleh aktivitas ekonomi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri bersamaan dengan momentum pemberian THR pekerja/buruh, pemberian gaji ke-14 untuk ASN
"Percepatan program perlindungan sosial dan kartu sembako, serta berbagai stimulus ekonomi untuk mendongkrak konsumsi masyarakat diperkirakan akan menjaga momentum pemulihan ekonomi pada kuartal II/2021 meskipun pemerintah disisi yang lain mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik," bebernya.
Meskipun kondisi juga akan dipengaruhi oleh pelarangan mudik, pemerintah juga menyiapkan beberapa program seperti kampanye Berbagi Kiriman untuk Keluarga di Rumah, program Harbolnas Ramadhan dan Program Penyaluran Bantuan Sosial.
Selain itu, investasi pada kuartal II tahun ini pun juga diperkirakan akan berkontribusi positif pada perekonomian sejalan dengan beberapa leading indicator seperti PMI manufaktur, impor barang modal serta konsumsi semen yang diperkirakan meningkat pada kuartal II tahun 2021 ini.
"Sejalan dengan peningkatan belanja konsumen serta prospek investasi yang meningkat, juga mengindikasikan bahwa pada sisi produksi kinerja dari sebagian besar sektor ekonomi terutama sektor manufaktur dan perdagangan yang berkontribusi paling besar terhadap perekonomian," imbuhnya.
Dengan peningkatan permintaan yang mendorong peningkatan produktivitas mengindikasikan penggunaan tenaga kerja sebagai faktor input dalam proses produksi juga mengalami peningkatan dan mendorong penurunan tingkat pengangguran.
"Kedepannya, secara khusus pada semester II/2021, dampak berlanjutnya program vaksinasi terutama bagi penerima masyarakat luas diharapkan akan dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dari sisi permintaan dan produksi," tandasnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, ekonomi akan mulai mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kuartal II/2021. Pertimbangannya adalah low base effect pada kuartal II/2020 dan dampak positif dari program vaksinasi, serta relaksasi kebijakan perekonomian yang telah diimplementasikan sejak akhir kuartal I/2021 lalu.
"Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 diperkirakan akan berkisar 3,5% hingga 4%," kata Josua, belum lama ini.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga yang masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan yang positif, terindikasi dari beberapa leading indicator seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran dan tren peningkatan uang beredar secara bulanan yang secara umum menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi menunjukkan tren yang terus membaik pada kuartal I/2021.
Sementara itu, pada bulan April-Mei 2021 ini, uang beredar diperkirakan akan cenderung meningkat didorong oleh aktivitas ekonomi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri bersamaan dengan momentum pemberian THR pekerja/buruh, pemberian gaji ke-14 untuk ASN
"Percepatan program perlindungan sosial dan kartu sembako, serta berbagai stimulus ekonomi untuk mendongkrak konsumsi masyarakat diperkirakan akan menjaga momentum pemulihan ekonomi pada kuartal II/2021 meskipun pemerintah disisi yang lain mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik," bebernya.
Meskipun kondisi juga akan dipengaruhi oleh pelarangan mudik, pemerintah juga menyiapkan beberapa program seperti kampanye Berbagi Kiriman untuk Keluarga di Rumah, program Harbolnas Ramadhan dan Program Penyaluran Bantuan Sosial.
Selain itu, investasi pada kuartal II tahun ini pun juga diperkirakan akan berkontribusi positif pada perekonomian sejalan dengan beberapa leading indicator seperti PMI manufaktur, impor barang modal serta konsumsi semen yang diperkirakan meningkat pada kuartal II tahun 2021 ini.
"Sejalan dengan peningkatan belanja konsumen serta prospek investasi yang meningkat, juga mengindikasikan bahwa pada sisi produksi kinerja dari sebagian besar sektor ekonomi terutama sektor manufaktur dan perdagangan yang berkontribusi paling besar terhadap perekonomian," imbuhnya.
Dengan peningkatan permintaan yang mendorong peningkatan produktivitas mengindikasikan penggunaan tenaga kerja sebagai faktor input dalam proses produksi juga mengalami peningkatan dan mendorong penurunan tingkat pengangguran.
"Kedepannya, secara khusus pada semester II/2021, dampak berlanjutnya program vaksinasi terutama bagi penerima masyarakat luas diharapkan akan dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dari sisi permintaan dan produksi," tandasnya.
(fai)