Empat BUMN Berbagi Kekuatan di Holding Baterai Listrik, Dahlan: Sulit Ambil Keputusan

Kamis, 20 Mei 2021 - 20:03 WIB
loading...
Empat BUMN Berbagi Kekuatan...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi menandatangani perjanjian pemegang saham pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) , holding BUMN yang fokus pada baterai kendaraan listrik . Keempat perusahaan pelat merah tersebut adalah MIND ID (holding industri pertambangan), PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero), dengan komposisi saham sebesar masing-masing 25%.

Menyikapi itu, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, keputusan pemerintah menetapkan empat perusahaan besar sebagai pemegang saham IBC akan menyulitkan proses pengambilan keputusan. Menurut dia, akan lebih fleksibel jika pemegang sahamnya hanya satu saja.

Baca juga:Jokowi Minta Produk UMKM Dipajang di Etalase Terdepan Pusat Belanja

"Pada awalnya saya mengira bahwa pemegang saham IBC itu Pertamina atau PLN saja, tetapi ternyata diputuskan sangat kompak empat perusahaan. Saya bisa membayangkan alangkah rumitnya pengambilan keputusannya. Apalagi untuk mencari partner harus mendapatkan persetujuan para pemegang saham dan seterusnya," ujarnya dalam diskusi panel secara virtual, Kamis (20/5/2021).

Dia mengungkapkan pengalamannya ketika pengambilan keputusan dalam proyek pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal antara PLN dan Pertamina.

"Sampai waktu itu saya mengkarantina Dirut PLN dan Pertamina harus di satu kamar berdua dan tidak boleh keluar sampai mengambil keputusan. Saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya manajemen direksi dan komisaris untuk bisa segera ambil keputusan dengan empat perusahaan," ungkapnya.

Menurut dia, pengambilan keputusan cepat sangat penting apalagi terkait teknologi baterai yang dinamis bisa berubah dalam waktu singkat.

Baca juga:Resmi, Alvin Faiz Digugat Cerai Larissa Chou

"Saya bisa memahami alangkah sulitnya IBC nanti mengambil keputusan teknologi apa yang akan dipakai dan akan diproduksi. Katakan hari ini kita ambil keputusan. Pabriknya paling cepat baru jadi tiga tahun dan dalam jangka waktu tersebut jangan-jangan sudah ada teknologi baru yang lebih maju," tuturnya.

Dia berharap ada pemikiran ulang bahwa satu saja pemegang sahamnya agar pengambilan keputusan bisa cepat. "Saya tetap berharap ada pemikiran ulang bahwa satu saja pemegang sahamnya, terserah PLN atau Pertamina agar sesuatu yang harus kita ambil cepat ini tidak termakan oleh waktu proses pengambilan keputusan," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keruk Mineral Kritis,...
Keruk Mineral Kritis, India Siap Kucurkan Rp30,8 Triliun
Anindya Bakrie: RI Ingin...
Anindya Bakrie: RI Ingin Jadi Acuan Pengolahan Material Baterai Kendaraan Listrik
5 Negara dengan Cadangan...
5 Negara dengan Cadangan Lithium Terbanyak di Dunia
Menakar Efek Tren Kendaraan...
Menakar Efek Tren Kendaraan Listrik dalam Pertumbuhan Ekonomi dan Pemanfaatan Mineral
Mampukah Australia Menggerus...
Mampukah Australia Menggerus Dominasi China di Pasar Lithium Global?
Harga Lithium Terus...
Harga Lithium Terus Merosot, Perusahaan Tambang Australia Tumbang
Antam Perluas Bisnis...
Antam Perluas Bisnis kembangankan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
Peran Asosiasi Sebagai...
Peran Asosiasi Sebagai Wadah Eskalasi Pengembangan Ekosistem Baterai di Indonesia
Masa Depan Berkelanjutan,...
Masa Depan Berkelanjutan, IBC Mengajak Kolaborasi Pengembangan Industri Baterai Regional ASEAN
Rekomendasi
Berapa Passing Grade...
Berapa Passing Grade untuk Lolos UTBK SNBT 2025 di UIN Bandung? Cek Bocorannya
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
9.000 Kendaraan Serbu...
9.000 Kendaraan Serbu Kawasan Wisata Puncak Bogor saat Liburan Lebaran
Berita Terkini
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
30 menit yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
2 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
2 jam yang lalu
Hasil Kinerja BCAP 2024,...
Hasil Kinerja BCAP 2024, Laba Bersih Melesat hingga 62,5%
4 jam yang lalu
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
5 jam yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
12 jam yang lalu
Infografis
Ini Kriteria Penerima...
Ini Kriteria Penerima Diskon 50% Tarif Listrik di Awal 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved