Digitalisasi Wajib Hukumnya, Luhut Ajak Apple Academy Mencerdaskan Daerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan, wajib hukumnya bagi semua kementerian dan lembaga untuk melaksanakan digitalisasi . Hal ini disampaikan Luhut saat mengunjungi Apple Academy yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
"Jadi, pendidikan seperti ini akan jadi sangat sangat penting. Apple Academy ini sangat strategis posisinya supaya semua bisa digitalized,” ungkap Menko Luhut dalam membuka diskusi di Jakarta, Sabtu (22/5/2021).
Di masa pandemi seperti ini, Menko Luhut menambahkan kebutuhan untuk digitalisasi sangatlah tinggi. Sehingga tempat seperti Apple Academy ini penting untuk membantu mempercepat proses digitalisasi di Indonesia, untuk semua sektor.
“Sekarang kan kebutuhan digitalized tinggi, sehingga kebutuhan mencerdaskan ini menurut saya hanya 400 orang ini kecil. Tentu akan ada hambatan seperti SDM pengajar atau infrastruktur. Kalo kurikulum sudah ada dari Apple, tapi dengan pengalaman digitalisasi selama pandemi ini tidak akan menjadi masalah dan malah menghemat biaya dan waktu. Proses pengambilan keputusan sekarang bisa melewati zoom dan jadi prosesnya cepat, tidak terbayang ini sebelum pandemi Covid-19,” kata Menko Luhut.
Menko Luhut menutup diskusi dengan harapan bahwa akan bertumbuhnya pendidikan-pendidikan seperti Apple Academy ini untuk mendorong digitaliasi di Indonesia.
“Kita butuh orang yang paham dan mendukung digitalisasi. Jadi, kita butuh tempat macam Apple Academy ini. Jangan hanya buat di kota-kota besar, tapi juga mencerdaskan di daerah-daerah juga agar terjadi keseimbangan,” tutup Menko Luhut.
Manager Government Affairs Apple Indonesia, Mirza Natadisastra menjelaskan bahwa pengembangan Apple Academy ini merupakan komitmen investasi Apple di Indonesia dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Saat ini, Apple Academy hanya ada 3 negara, yaitu Brazil, Italia, dan Indonesia yang menjadi satu-satunya negara di Asia. Apple Academy memiliki kapasitas Jakarta 200 orang, di Batam 100 orang, dan Surabaya 100 orang dan total 400 orang setiap batchnya. Semua orang yang akan mengikuti program akan diseleksi dan harus mengikuti sepuluh bulan pelatihan intensif Februari-Desember, Senin-Jumat minimal 4 jam sehari.
“Saat ini Apple Academy sudah berjalan selama empat tahun ini dan kita melihat bahwa saat ini tengah populer tren teknologi dan digital. Apple Academy bukan hanya sekedar training school, sertifikasi, atau coding school. Apa yang kita bawa adalah sama dengan Research and Development (RnD) seperti di California. Kita ingin mulai dari seperti apa tempat yang bisa melahirkan inovasi-inovasi yang di luar biasa,” kata Mirza.
"Jadi, pendidikan seperti ini akan jadi sangat sangat penting. Apple Academy ini sangat strategis posisinya supaya semua bisa digitalized,” ungkap Menko Luhut dalam membuka diskusi di Jakarta, Sabtu (22/5/2021).
Di masa pandemi seperti ini, Menko Luhut menambahkan kebutuhan untuk digitalisasi sangatlah tinggi. Sehingga tempat seperti Apple Academy ini penting untuk membantu mempercepat proses digitalisasi di Indonesia, untuk semua sektor.
“Sekarang kan kebutuhan digitalized tinggi, sehingga kebutuhan mencerdaskan ini menurut saya hanya 400 orang ini kecil. Tentu akan ada hambatan seperti SDM pengajar atau infrastruktur. Kalo kurikulum sudah ada dari Apple, tapi dengan pengalaman digitalisasi selama pandemi ini tidak akan menjadi masalah dan malah menghemat biaya dan waktu. Proses pengambilan keputusan sekarang bisa melewati zoom dan jadi prosesnya cepat, tidak terbayang ini sebelum pandemi Covid-19,” kata Menko Luhut.
Menko Luhut menutup diskusi dengan harapan bahwa akan bertumbuhnya pendidikan-pendidikan seperti Apple Academy ini untuk mendorong digitaliasi di Indonesia.
“Kita butuh orang yang paham dan mendukung digitalisasi. Jadi, kita butuh tempat macam Apple Academy ini. Jangan hanya buat di kota-kota besar, tapi juga mencerdaskan di daerah-daerah juga agar terjadi keseimbangan,” tutup Menko Luhut.
Manager Government Affairs Apple Indonesia, Mirza Natadisastra menjelaskan bahwa pengembangan Apple Academy ini merupakan komitmen investasi Apple di Indonesia dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Saat ini, Apple Academy hanya ada 3 negara, yaitu Brazil, Italia, dan Indonesia yang menjadi satu-satunya negara di Asia. Apple Academy memiliki kapasitas Jakarta 200 orang, di Batam 100 orang, dan Surabaya 100 orang dan total 400 orang setiap batchnya. Semua orang yang akan mengikuti program akan diseleksi dan harus mengikuti sepuluh bulan pelatihan intensif Februari-Desember, Senin-Jumat minimal 4 jam sehari.
“Saat ini Apple Academy sudah berjalan selama empat tahun ini dan kita melihat bahwa saat ini tengah populer tren teknologi dan digital. Apple Academy bukan hanya sekedar training school, sertifikasi, atau coding school. Apa yang kita bawa adalah sama dengan Research and Development (RnD) seperti di California. Kita ingin mulai dari seperti apa tempat yang bisa melahirkan inovasi-inovasi yang di luar biasa,” kata Mirza.
(akr)