Dukung Pasokan Gas PGN ke Kilang Cilacap, Terminal Regasifikasi Rp2,18 Triliun Siap Dibangun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) sebagai subholding gas Pertamina akan menyuplai gas ke Kilang Cilacap sebanyak 111 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) selama 20 tahun. Guna mendukung pasokan tersebut akan dibangun terminal regasifikasi skala kecil di darat (small scale land based regasification terminal) dengan perkiraan investasi sebesar USD151,7 juta atau sekitar Rp2,18 triliun.
"PGN secara penuh mendukung pengembangan bisnis Kilang Cilacap. Proyek ini termasuk dalam prioritas proyek PGN dalam menyediakan supply chain LNG yang terintegrasi. Semoga dengan tersedianya supply chain dan infrastruktur LNG yang terintegrasi nanti dapat memenuhi kebutuhan gas di Kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu dan waktu," ujar Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, Kamis (27/5/2021).
Komitmen kerjasama telah diwujukan dalam tiga Head Of Agreement (HOA) antara PGN, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Badak LNG Selasa (25/05). Haryo mngatakan, sinergi tersebut menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Pertamina Grup dalam mengelola portfolio LNG yang bisa dioptimalkan dalam rangka subtitusi bahan bakar berjenis Residual Fuel Oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas. "Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," jelas Haryo.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan bahwa meliputi tiga lingkup yaitu, antara PGN dan KPI untuk penyediaan infrastruktur LNG. Selanjutnya, antara PGN dan Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan breakbulking LNG. Kemudian antara PGN dan PIS untuk utilisasi kapal LNG dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya. "Kami berharap kerjasama ini menjadi contoh bagi subholding lain bahwa Pertamina Group dapat bersinergi dan menghasilkan manfaat yang luar biasa," katanya.
Dia menambahkan, proyek tersebut akan digunakan untuk mengembangkan market LNG retail di Jawa Tengah bagian selatan dan menghasilkan efisiensi luar biasa mencapai USD58,5 juta per tahun dengan pemanfaatan gas. Sebagai informasi, Kilang Cilacap memiliki kapasitas produksi sebesar 348.000 bsd. Kilang Cilacap memiliki nilai strategis dengan memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
Lihat Juga: Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024
"PGN secara penuh mendukung pengembangan bisnis Kilang Cilacap. Proyek ini termasuk dalam prioritas proyek PGN dalam menyediakan supply chain LNG yang terintegrasi. Semoga dengan tersedianya supply chain dan infrastruktur LNG yang terintegrasi nanti dapat memenuhi kebutuhan gas di Kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu dan waktu," ujar Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, Kamis (27/5/2021).
Komitmen kerjasama telah diwujukan dalam tiga Head Of Agreement (HOA) antara PGN, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Badak LNG Selasa (25/05). Haryo mngatakan, sinergi tersebut menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Pertamina Grup dalam mengelola portfolio LNG yang bisa dioptimalkan dalam rangka subtitusi bahan bakar berjenis Residual Fuel Oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas. "Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," jelas Haryo.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan bahwa meliputi tiga lingkup yaitu, antara PGN dan KPI untuk penyediaan infrastruktur LNG. Selanjutnya, antara PGN dan Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan breakbulking LNG. Kemudian antara PGN dan PIS untuk utilisasi kapal LNG dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya. "Kami berharap kerjasama ini menjadi contoh bagi subholding lain bahwa Pertamina Group dapat bersinergi dan menghasilkan manfaat yang luar biasa," katanya.
Dia menambahkan, proyek tersebut akan digunakan untuk mengembangkan market LNG retail di Jawa Tengah bagian selatan dan menghasilkan efisiensi luar biasa mencapai USD58,5 juta per tahun dengan pemanfaatan gas. Sebagai informasi, Kilang Cilacap memiliki kapasitas produksi sebesar 348.000 bsd. Kilang Cilacap memiliki nilai strategis dengan memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
Lihat Juga: Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024
(nng)