Jubir Kemenperin Beri Jalan Keluar atas Penutupan Giant

Sabtu, 29 Mei 2021 - 17:00 WIB
loading...
Jubir Kemenperin Beri...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri mengaku belum menerima laporan secara resmi dari sektor industri makanan dan minuman (mamin) terkait adanya penutupan dari gerai -gerai toko ritel. "Belum ada keluhan atau laporan secara resmi. Kemenperin berharap penutupan ini tidak mengganggu produksi," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (29/5/2021).

Meski belum mendapatkan laporan dari industri, lanjut Febri, sebagai lembaga pembina sektor perindustrian akan menyiapkan sejumlah solusi. "Soal penutupan itu akan berdampak pada produksi maka kami akan merespons lebih jauh. Kami akan tawarkan solusi biar stok barang harus segera terdistribusi atau terjual. Intinya, jangan sampai ada penumpukan barang," jelas Febri.

Baca juga: Ahmad Dhani dan Iwan Fals Dukung Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom

Salah satu, solusi yang ditawarkan adalah mendorong peralihan penjualan offline ke online. Hal ini bisa dilakukan untuk menghindari penumpukan stok, selain itu bisa juga dalam bentuk ekspor.

"Bisa kita dorong ke penjual online atau bisa juga dalam peningkatan ekspor," ujarnya.

Penutupan sejumlah gerai ritel ini dikhawatirkan akan mempengaruhi Purchasing Managers Index (PMI) industri manufaktur. PMI Manufaktur merupakan indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey. Ia mengungkapkan ditutupnya gerai ritel akan berdampak PMI yang saat ini berada di level 53 atau level ekspansif. Pasalnya, barang manufaktur seperti makanan dan minuman tidak bisa didistribusikan jika gerai ritel pada ditutup.

Baca juga: Data Pribadi Bocor, BSSN Sebut Sedang Ditelusuri Bareskrim

"PMI akan turun karena industri manufaktur yang memproduksi makan dan minum gak tau diperdagangkan di mana jika ritel modern ditutup. Pabrik boleh PMI naik, tapi kalo gerai ritel modern tutup mau dibuang ke mana produk yang dihasilkan," jelasnya.

Seperti diketahui, PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group memutuskan untuk menutup seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia mulai akhir Juli 2021. Rencananya, Hero Group akan mengubah lima gerai giant menjadi IKEA yang menjadi fokus baru Hero Group.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)