Kampanye Anti-Tembakau Dianggap Menjalankan Pesan-Pesan Sponsor

Selasa, 01 Juni 2021 - 13:34 WIB
loading...
A A A
Baca juga: Muhaimin Iskandar dan Peluang Kader NU Maju Capres 2024

“Apakah para LSM anti-rokok bisa memberikan solusi atas masalah tersebut?” tanya Purnomo sembari melanjutkannya, "Penyakit yang ada di masyarakat banyak disebabkan faktor lain. Bahkan pembunuh nomor satu masyarakat adalah gula yang menyebabkan penyakit kencing manis atau diabetes. Mengapa mereka tidak melakukan gerakan menghentikan atau melarang mengkonsumsi gula? Mengapa hanya rokok yang dikampanyekan untuk dihentikan?”.

Ditambahkan Purnomo, di masa pendemi yang berimbas pada terjadinya krisis ekonomi, ketika ribuan tenaga kerja kehilangan pekerja. Perekonomian masyarakat baik di kota maupun di desa terganggu bahkan hampir ambruk. Industri rokok justru tetap bertahan dengan terus merekrut tenaga kerja. Menyumbang pendapatan bagi negara. Menggerakkan perekonomian dari berbagai sektor dari hulu hingga hilir.

“Industri hasil tembakau nasional harusnya dilindungi dan dilestarikan karena terlihat jelas jasanya bagi pemulihan ekonomi nasional di masa pendemic Covid 19 ini,” papar Purnomo

Sependapat dengan Azami, Purnomo juga meminta pemerintah lebih bijaksana dalam menyikapi gerakan gerakan yang memusuhi industri hasil tembakau. Pemerintah harus lebih memperhatkan kepentingan nasional baik dari sisi ketenagakerjaan, pertanian dan industri. Pemerintah harus memperhatikan kesejahteran jutaan buruh dan petani tembakau daripada memperhatikan kampanye antirokok yang dianggap bisa mematikan perekonomian nasional.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)