Membangun Sistem Komunikasi Pertanian Ideal Ditopang READSI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sistem komunikasi pertanian ideal dibangun dan dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan). Lokomotif pendorongnya tetap Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI).
Sangat strategis, READSI pun memoles sumber daya manusia (SDM) pertanian melalui Diseminasi Informasi Pertanian, Kamis (3/5). Apalagi, Kementan sedang bekerja keras mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Ada banyak elemen dan indikator untuk mewujudkan target ketahanan pangan nasional. Sesuai arahan Pak Presiden Joko Widodo, ketahanan pangan harus dikawal dan berorientasi ekspor. Untuk itu, penguatan perlu dilakukan di semua lini termasuk informasinya. Justru informasi memegang peranan vital terkait penyampaian program," ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebagai informasi, READSI sudah mengakar di 6 provinsi dan 18 kota/kabupaten. Komposisi provinsinya adalah Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Tujuan utamanya adalah menaikan kesejahteraan petani, perbaikan gizi keluarga, dan memberikan akses luas untuk simpan pinjam melalui kelompok tani per komoditas.
“Pertanian harus kuat, pertanian mampu jadi penggerak ekonomi. Tidak bisa dikesampingkan Kerjasama Pemerintah Pusat sampai level desa sangat penting, pertanian harus maju terus. Untuk itu, arus informasi harus dikuatkan karena menjadi media komunikasi pusat dengan daerah," terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
Digerakan READSI dan mendukung penguatan sistem informasi, Pusat Pelatihan Pertanian pun menggelar Diseminasi Informasi Pertanian. Formatnya Koordinasi Knowledge Management serta Penderasan Media Informasi.
Mereka mengundang Tim Humas Kementan, Tim Humas BPPSDMP, dan Dinas Pertanian Provinsi hingga Kota/Kabupaten. Bergabung juga Tenaga Ahli Pemberdayaan, dan Fasilitator Desa.
Penderasan media informasi diarahkan untuk menghidupkan kegiatan pemberdayaan dan peningkatan SDM pertanian. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati menjelaskan, peserta Koordinasi Knowledge Management serta Penderasan Media Informasi akan berperan aktif dalam penyampaian beragam pemberitaan. Ujungnya tentu peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani sekaligus.
Sangat strategis, READSI pun memoles sumber daya manusia (SDM) pertanian melalui Diseminasi Informasi Pertanian, Kamis (3/5). Apalagi, Kementan sedang bekerja keras mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Ada banyak elemen dan indikator untuk mewujudkan target ketahanan pangan nasional. Sesuai arahan Pak Presiden Joko Widodo, ketahanan pangan harus dikawal dan berorientasi ekspor. Untuk itu, penguatan perlu dilakukan di semua lini termasuk informasinya. Justru informasi memegang peranan vital terkait penyampaian program," ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebagai informasi, READSI sudah mengakar di 6 provinsi dan 18 kota/kabupaten. Komposisi provinsinya adalah Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Tujuan utamanya adalah menaikan kesejahteraan petani, perbaikan gizi keluarga, dan memberikan akses luas untuk simpan pinjam melalui kelompok tani per komoditas.
“Pertanian harus kuat, pertanian mampu jadi penggerak ekonomi. Tidak bisa dikesampingkan Kerjasama Pemerintah Pusat sampai level desa sangat penting, pertanian harus maju terus. Untuk itu, arus informasi harus dikuatkan karena menjadi media komunikasi pusat dengan daerah," terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
Digerakan READSI dan mendukung penguatan sistem informasi, Pusat Pelatihan Pertanian pun menggelar Diseminasi Informasi Pertanian. Formatnya Koordinasi Knowledge Management serta Penderasan Media Informasi.
Mereka mengundang Tim Humas Kementan, Tim Humas BPPSDMP, dan Dinas Pertanian Provinsi hingga Kota/Kabupaten. Bergabung juga Tenaga Ahli Pemberdayaan, dan Fasilitator Desa.
Penderasan media informasi diarahkan untuk menghidupkan kegiatan pemberdayaan dan peningkatan SDM pertanian. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati menjelaskan, peserta Koordinasi Knowledge Management serta Penderasan Media Informasi akan berperan aktif dalam penyampaian beragam pemberitaan. Ujungnya tentu peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani sekaligus.